Kamis 07 Feb 2019 23:40 WIB

800 Jiwa Warga Morotai Mengungsi Akibat Gempabumi 5,3 SR

BNPB meyakini gempa tersebut tak menyebabkan tsunami

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana gempa dengan kekuatan 5.3 SR mengguncang dengan pusat gempa 37 kilometer (km) tenggara Pulau Morotai, Maluku Utara, Kamis (17/2) sore. Kapusdatin Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, gempa terasa kuat sekitar 3-4 detik di Kabupaten Kepulauan Morotai. 

"Masyarakat panik dan keluar dari rumah masing-masing. Tetapi gempa tidak berpotensi tsunami," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (7/2).

Kendati demikian, ia menyebut di Desa Bere Bere Kecamatan Morotai Utara terdapat laporan bahwa ada beberapa rumah rusak, listrik padam, dan masyarakat mencari tempat aman. Selain itu lebih 800 jiwa mengungsi yaitu di  Kecamatan Morotai Timur kurang lebih 500 Jiwa mengungsi ke tempat yang aman dan lebih dari 300 jiwa di Kecamatan Morotai Utara. 

"Pengungsi berada di tenda dan tempat yang ada," ujarnya.

Ia menambahkan, tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulau Morotai masih melakukan pendataan dampak gempa di Kecamatan Morotai Timur dan Kecamatan Morotai Utara. 

"TRC BPBD Kab. Pulau Morotai saat ini sedang memberikan arahan kepada masyarakat di Kecamatan Morotai Timur untuk tetap tenang dan tidak mempercayai info dari pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement