REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Kepolisian Resort (Polres) Metro Jakarta Selatan masih memburu provokator tawuran antarwarga di Pasar Rumput dan Jalan Saharjo Tebet. Ulah provokator disebut sebagai pemicu tawuran warga di Pasar Rumput dan Jalan Saharjo Tebet pada Selasa (5/2) malam.
"Aparat masih mendalami dan menyelidiki," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Indra Jafar di Jakarta, Rabu (6/2) malam.
Indra mengatakan petugas juga belum mengamankan warga yang diduga terlibat bentrokan tersebut. Sepanjang Selasa, warga Pasar Rumput tiga kali bentrok.
Indra memastikan bentrokan antarwarga itu tidak menimbulkan korban jiwa. Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah tawuran di Pasar Rumput, Setiabudi.
Calon penumpang menanti kedatangan bus TransJakarta di Halte Pasar Rumput yang kacanya pecah di Jakarta, Ahad (3/2/2019).
Polisi telah menggagas forum dialog dengan tokoh masyarakat, shalat subuh berjamaah, buka puasa bersama hingga mendirikan pos polisi guna mengantisipasi tawuran warga. Indra menduga oknum atau provokator memanfaatkan kelengahan aparat untuk melakukan tawuran dengan warga lain.
"Saat ini kami sedang banyak kegiatan persiapan pengamanan Pemilihan Umum sehingga aparat lebih fokus ke Pilpres," ujar Indra.
Indra menegaskan Polres Metro Jakarta Selatan dan jajaran polsek setempat mengerahkan aparat untuk menjaga, menyelidiki, dan mendalami kasus tersebut. Pihak kepolisian akan mendalami seluruh informasi yang disampaikan masyarakat untuk mengetahui motif yang kerap berulang kali tersebut.
Indra mengaku mendapatkan informasi adanya dugaan bentrokan antarwarga dipicu peredaran narkoba namun hal itu belum ditemukan bukti.
"Dari Satnarkoba sudah pernah razia di sana tapi tidak menemukan bukti," kata Indra.