REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 200 artis akan mendeklarasikan dukungan kepada pasangan nomor urut 01, Jokowi-KH Maruf Amin di Jakarta pada akhir Maret 2019 mendatang. Ratusan artis tersebut tergabung dalam grup yang mengatasnamakan Artis Pendukung Jokowi-Ma'ruf (Ajoma).
Aktor senior asal minang yang menjadi pimpinan Ajoma, Anwar Fuadi mengatakan, deklarasi dukungan 200 artis tersebut rencananya akan dilaksanakan di Istora Senayan Jakarta. Dalam deklarasi tersebut, Ketua Umum Jokowi Center ini juga akan mengerahkan ribuan anggotanya yang tergabung dalam Jokowi Center.
"Sekarang saya memimpin grup namanya Ajoma, Artis-artis Pendukung Jokowi Ma'ruf Amin. Ini ada 200 artis top ternama di Indonesia dan kita akan ada deklarasi besar-besaran nanti di Istora," ujar Fuadi dalam acara silaturrahim yang dihadiri Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin di Jakarta, Rabu (6/2).
Fuadi mengatakan, rencana deklarasi dukungan untuk paslon 01 tersebut sedang dipersiapkan. Saat ini, kata dia, tinggal menunggu waktu luang Presiden Jokowi untuk menghadiri acara tersebut.
Menurut dia, dalam grup Ajoma tersebut banyak terdapat artis mulai dari dari penyanyi hingga pemain sinetron dan film. "Artis yang tergabung ada dari yang muda sampai yang tua, di antaranya Tina Toon, Cut Meyriska, Widyawati, sampai saya dan Roy Marten. Artis-artis senior banyak," ucap Fuady saat dikonfirmasi Republika.co.id.
Fuadi dulunya mengaku sebagai salah pendiri utama dan Ketua DPP Partai Demokat. Namun, kata dia, pada 2014 lalu kemudian dirinya memutuskan untuk menjadi tim sukses Jokowi. Karena, sebagai seorang seniman yang peka, Fuadi saat itu mengetahui betul bahwa Jokowi adalah calon pemimpin terbaik.
"Sejak 2014 saya memutuskan untuk mendukung Pak Jokowi dan sekarang saya mendukung Pak Jokowi," kata Fuadi.
Dia pun semakin yakin kepada Jokowi karena saat ini Jokowi menggandeng seorang ulama besar, yaitu Kiai Ma'ruf. Menurut dia, ulama boleh saja berpolitik, karena jika tidak, maka pemerintahan akan dikuasai para bandit. "Ulama boleh saja berpolitik. Kalau dunia politik tidak diisi oleh orang-orang yang cerdas seperti ulama dan lain-lain, yang mengisi politik ini bandit," jelas Fuadi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika