REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat lima kali guguran lava pijar meluncur dari Gunung Merapi pada Selasa (5/2). Melalui akun twitternya, BPPTKG menyatakan berdasarkan data seismik, Selasa pukul 00.00-06.00 WIB, gunung api itu meluncurkan lima kali guguran lava dengan durasi 15-94 detik.
Pada Senin (4/2) malam mulai pukul 18.00-24.00 WIB, BPPTKG juga mencatat tiga kali gempa guguran lava dengan durasi 17-55 detik. Sementara cuaca di kawasan Gunung Merapi pada Selasa pagi berkabut dengan suhu udara berkisar 21,3 derajat Celsius, kelembaban udara 83 persen, angin tenang, dan tekanan udara 918,6 Hpa.
Menurut analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG, volume kubah lava gunung itu telah mencapai 461 ribu meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari atau lebih kecil dari pekan sebelumnya. Saat ini, kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.