Sabtu 02 Feb 2019 13:48 WIB

Warga Belu NTT Bersyukur Dapat Bantuan Lampu Tenaga Surya

Kementerian ESDM menganggarkan Rp 595 miliar untuk wilayah yang belum terlistriki.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gita Amanda
Peresmian pendistribusian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) di desa Maudemu, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Jumat (1/2).
Foto: Republika/Frederikus Bata
Peresmian pendistribusian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) di desa Maudemu, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Jumat (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMAKNEN -- Para warga penerima bantuan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) di Desa Maudemu, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu bereaksi positif. Albertus Mane, salah satunya.

Petani berusia 50 tahun itu menceritakan keadaan mereka sebelum kehadiran lampu tenaga surya. Pada malam hari kondisi sudah pasti gelap gulita.

"Dulu kita pakai pelita (berbahan bakar minyak tanah)," kata Mane saat ditemui di sela-sela acara peresmian penyerahan LTSHE secara simbolik untuk sejumlah daerah di Kabupaten Belu, di dusun Fatubesi, Maudemu, Lamaknen, Jumat (1/2) petang.

Ia melanjutkan, jika persediaan minyak menipis, maka mereka membuat perapian. Asalkan ada penerangan untuk membantu melakukan sesuatu di malam hari, terutama makan.

Warga Muademu lainnya, Elias Ani merasa bersyukur dengan fasilitas ini. Dengan begitu, mereka tak perlu lagi menggunakan pelita.

"Sehingga kami tidak seperti di zaman dulu lagi. Harus cari minyak tanah di luar desa, atau sampai kota baru dapat minyak tanah (untuk menyalakan pelita)," ujarnya.

Sebanyak 234 kepala keluarga di Belu mendapat bantuan ini. Secara keseluruhan, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan telah selesai melaksanakan pendistribusian dan pemasangan LTSHE di Provinsi NTT, pada akhir 2018.

Selain Belu, ada di Ende, Flores Timur, Lembata, Alor, Sumba Timur, Sumba Tengah, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU). Totalnya sebanyak 4293 KK di 52 desa sebagai penerima bantuan. Peresmiannya baru dilakukan saat ini.

Pada 2018, Kementerian ESDM menganggarkan Rp 595 miliar untuk 172.966 KK yang belum terlistriki di seluruh Indonesia. Itu terbagi dalam 15 paket lelang.

Untuk 2019, masih dalam tahap pelelangan. Pemerintah menargetkan 98.481 KK di daerah terpencil, mendapat LTSHE.

Ini merupakan program pemerintah sesuai Perpres nomor 47 tahun 2017 tentang penyediaan LTSHE bagi masyarakat yang belum mendapatkan akses listrik. Idealnya untuk masyarakat di daerah perbatasan, terisolir, atau yang jauh dari jangkauan PLN.

Prinsip kerja LTSHE, energi dari matahari, ditangkap panel surya. Kemudian diubah menjadi kapasitor yang menjadi energi listrik. Energi listrik tersebut disimpan dalam baterei untuk menyalakan lampu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement