Jumat 01 Feb 2019 00:07 WIB

BNPB Jelaskan Ciri Wilayah akan Terjadi Longsor

Salah satu cirinya adalah ada retakan atau amblesan

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memaparkan masyarakat Indonesia harus waspada dengan akhir musim hujan yang akan berlangsung hingga Februari 2019. Oleh sebab itu, BNPB menjelaskan beberapa ciri apabila wilayah terancam longsor.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan salah satu cirinya adalah ada retakan atau amblesan. Apabila melihat ada retakan atau amblesan di sekitar lingkungan maka harus segera ditutup dengan material lempung.

Ciri kedua adalah adanya pohon atau tiang listrik yang posisinya miring. Selanjutnya, masyarakat perlu waspada akan ancaman longsor ketika sumur mata air tiba-tiba menjadi keruh.

"Longsor dominan akan menyesuaikan dengan curah hujan yang ada," kata Sutopo.

Sementara itu, bulan Februari mendatang curah hujan akan terjadi paling tinggi di sejumlah daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Maluku dan Papua.

Curah hujan yang tinggi juga meningkatkan risiko banjir di wilayah-wilayah rawan. "Menghadapi banjir, BNPB mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di sungai. Orang tua harus lebih perhatian mengawasi anak-anaknya karena kejadian kelengahan anak bermain ke sungai dan terjadi hujan akhirnya hanyut," kata dia lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement