Kamis 31 Jan 2019 18:19 WIB

Ridwan Kamil Beri Hibah 100 Juta di Milangkala Ajip Rosidi

Dana sebesar Rp 100 juta untuk pengembangan perpustakaan yang dimiliki Ajip Rosidi.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Tokoh sastrawan Jawa Barat Ajip Rosidi (kiri) mendapat bantuan dari Gubernur Jawa Barat untuk perpustakaannya pada acara Milad Ajip Rosidi ke-81, di Kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI), Kota Bandung, Kamis (31/1).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Tokoh sastrawan Jawa Barat Ajip Rosidi (kiri) mendapat bantuan dari Gubernur Jawa Barat untuk perpustakaannya pada acara Milad Ajip Rosidi ke-81, di Kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI), Kota Bandung, Kamis (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri acara Milangkala Ajip Rosidi 81 Tahun di Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI), Kota Bandung, Kamis (31/1). Ajip Rosidi merupakan tokoh sastrawan berbakat yang dimiliki Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil memberikan hadiah kepada Ajip. Ia menghibahkan dana sebesar Rp 100 juta untuk pengembangan perpustakaan yang dimiliki Ajip Rosidi.

"Saya memberi hadiah hibah sebesar 100 juta untuk perpusatakaan Kang Ajip Rosidi mudah-mudahan bisa maksimal," kata pria yang akrab disapa Emil ini dalam sambutannya.

(Baca: Emil: Ajip Rosidi Konsisten Bangun Kebudayaan Lewat Sastra)

Emil menilai selama ini perpusatakaan milik Ajip sudah memberikan kontribusi di bidang literasi bagi masyarakat Jawa Barat khususnya. Namun, pengelolaannya tentu masih belum maksimal. Karenanya bantuan ini diharapkan bisa membantu pengembangan perpustakaan Ajip Rosidi yang terletak di Jalan Garut, Kacapiring, Kota Bandung.

"Ada perpusatakan istimewa milik Pak Ajip saya lihat koleksi banyak tapi kurang maksimal. Sebagai gubernur yang senang kebudyaaan saya memberikan sedikit yang bisa saya berikan, mudah-mudahan bermanfaat," ujarnya.

Ia menuturkan Pemprov Jawa Barat juga terus berupaya melestarikan budaya yang ada. Sejumlah program dijalankan untuk mendukung pengembangan budaya dan sastra.

Ia menyebutkan pihaknya tengah menggalakan Kolecer atau Kotak Literasi Cerda. Perpusatakaan mini yang seperti box telepon umum akan ditempatkan di trotoar atau taman ini tengah diperbanyak untuk disebar ke seluruh wilayah Jawa Barat.

"Kami tidak fokus bangun infrastruktur saja tapi juga investasi urusan rasa dan budaya. Salah satu yang sudah kami kongkrit lakukan juga kami menambahi kurikulum anak sekolah dengan Jabar Masagi atau pendidikan karakter. Kami tidak mau anak-anak kami pintar tapi jahat. Harus cerdas nalar dan fisiknya," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement