REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membentuk tim intelijen yang terdiri dari peneliti-peneliti. Pembentukan tim ini dilakukan untuk melakukan penanggulangan bencana yang lebih terintegrasi di Indonesia.
Koordinator tim, Wisnu Widjaja mengatakan tim ini terdiri dari empat bidang. Bidang pertama adalah geologi yang akan mencakup masalah gempa bumi, tsunami, dan gunung api dengan guru besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Masyhur Irsyam sebagai ketuanya.
Bidang kedua terkait dengan hidrometeorologi yang diketuai oleh peneliti Armi Susandi dari ITB. Selanjutnya bidang ketiga terkait dengan biologi dan lingkungan masyarakat diketuai oleh Jatna Supriatna yang merupakan profesor dari Universitas Indonesia.
Bidang keempat berkaitan dengan industri, sosial, dan ekonomi yakni Deny Hidayati yang merupakan peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Setiap bulannya, kata Wisnu tim ini akan memberikan informasi ke publik terkait apa saja yang sudah dihasilkan.
"Dalam struktur ini tugasnya antara lain adalah inventarisir seluruh kekuatan para peneliti dalam penanggulangan bencana. Kita juga akan mengkaji saat ini hasil-hasil risetnya apa jenisnya, kemudian perencanaan ke depan," kata Wisnu, di Graha BNPB, Kamis (31/1).
Tim ini juga bertugas untuk mengkoordinasikan masukan pengelolaan risiko bencana. Selain itu, tugas tim ini juga adalah mementingkan kajian pada kawsan yang perekonomiannya tinggi.
"Jangan sampai ketika kita bangun terkena bencana. Jadi tidak akan hancur pada saat kejadian bencana," kata Wisnu.
Sebelumnya, Ketua BNPB, Doni Monardo mengatakan pihaknya akan membentuk tim gabungan antara peneliti-peneliti. Ia menjelaskan nantinya setiap bulan tim tersebut akan menyampaikan informasi kepada publik terkait masalah kebencanaan.