Kamis 31 Jan 2019 14:39 WIB

Nilai Investasi PMA di Jabar Capai 5,57 Miliar Dolar

Gubernur Jabar mendorong KEK di sejumlah titik di Jabar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Provinsi Jawa Barat, masih menjadi lokasi favorit bagi para investor menanamkan modalnya. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa Barat mencapai 5,57 miliar dolar Amerika dengan 4.713 proyek.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, ada tiga alasan yang membuat investor asing menyukai Jabar. Pertama, karena infrastrukturnya sangat baik, dan konsumernya atraktif. Kedua, dekat dengan Jakarta jadi juga ada keuntungan secara geografis.

"Ketiga reformasi peraturan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Kamis (31/1).

Emil mengatakan, untuk mendorong investasi di Jabar, pihaknya senantiasa mendorong Special Economic Zone (SEZ), atau juga dikenal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di sejumlah titik di Jawa Barat. Seperti di antaranya Sukabumi, Pangandaran, Subang, dan Majalengka.

"KEK, kini dipermudah dengan catatan memiliki luas lahan 200 hektare, dapat difokuskan untuk industri terpilih," katanya.

Keberadaan KEK, kata Emil, bisa meringankan beban investor dengan berkurangnya beban pajak. Adapun Pemerintah Pusat juga akan mendukung berdirinya KEK dengan membangun infrastruktur pendukung.

Hal lain yang tengah benar-benar didorong Emil yaitu konektivitas. Maka, keberadaan Pelabuhan Patimban, dan pengembangan sejumlah Bandar Udara di Jawa Barat, akan mendukung konektivitas perpindahan barang maupun orang.

"Jadi kombinasi infrastruktur, melalui KEK yang akan saya tawarkan," kata Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement