Kamis 31 Jan 2019 12:33 WIB

KPU Bebaskan Capres Saling Adu Argumen di Debat Kedua

KPU menyediakan satu segmen agar kedua capres bisa saling berdebat bebas.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Ratna Puspita
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (2/10).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) kesempatan kepada calon presiden (capres) untuk bebas beradu argumentasi dalam debat kedua Pilpres mendatang. KPU menyediakan satu segmen agar kedua capres bisa saling berdebat bebas pada 17 Februari nanti. 

Dalam debat kedua tersebut, tetap ada enam segmen yang akan diikuti oleh kedua capres. Menurut Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan, ada segmen di mana para capres bisa menyampaikan pertanyaan dan beradu pendapat secara dinamis. 

Hal tersebut rencananya diberikan di segmen keempat. Wahyu menyebut segmen ini lebih dinamis untuk kedua kandidat capres. 

"Sebab pertanyaan-pertanyaannya kan antarkandidat ya nanti. Maka lebih memungkinkan untuk mengeksplorasi strategi masing-masing," ujar Wahyu kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/1). 

Pada segmen itu, rencananya masing-masing capres bisa saling bertanya dan saling memberikan jawaban. Kemudian, masing-masing jawaban bisa ditanggapi oleh keduanya. 

Untuk bisa mengakomodasi jalannya debat supaya lebih eksploratif, Wahyu pun mengungkapkan jika akan kembali ada pengaturan waktu untuk masing-masing segmen debat. Sasaran pengaturan waktu ini yakni di sesi-sesi yang sekiranya membutuhkan waktu lebih banyak jika dibandingkan sesi lainnya. 

"Jadi belum tentu durasinya ditambah ya. Durasi debat secara utuh (tanpa iklan) bisa tetap 90 menit. Hanya saja pengaturan per sesi debat itu yang ditambah (atau menyesuaikan). Ada sesi tertentu yang mungkin ditambah waktunya," jelasnya. 

Wahyu mengungkapkan jika nama-nama panelis untuk debat kedua akan disampaikan secara resmi dalam waktu dekat. Sejumlah nama pakar sudah dikonfirmasi KPU masuk dalam nominasi panelis debat kedua. 

Beberapa di antaranya yakni Prof Dr Ir Irwandy Arif, MSc (ahli pertambangan dari ITB), Ahmad Agustiawan ST MSc, PhD (pakar energi UGM), dan Sudharto P Hadi (pakar lingkungan Undip). Sementara itu, nama Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Nur Hidayati sudah dipastikan menjadi salah satu panelis untuk debat kedua. 

Terpisah, Ketua KPU, Arief Budiman, mengatakan moderator debat akan menjadi penengah di segmen keempat. Tugas mereka adalah menjaga keseimbangan durasi bicara dari dua capres. 

Dia mencontohkan, ketika capres Joko Widodo (Jokowi) selesai menjawab pertanyaan dalam dua menit, moderator bisa langsung meminta respons dari capres Prabowo Subianto. Karena itu, peran moderator di segmen keempat akan lebih luwes. Moderator diizinkan memandu silang pendapat sebagaima acara talk show yang tidak pasif. 

Arief juga menyebut mekanisme segmen keempat agak berbeda dengan segmen lain. Isu-isu energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup serta infrastruktur akan dikombinasikan oleh panelis. "Nanti kita putar film pendek (terkait pertanyaan panelis), satu atau dua menit, lalu nanti kami persilakan masing-masing (capres) menilai bagaimana solusinya," ujar Arief kepada wartawan pada Rabu (30/1).

Debat kedua pilpres dijadwalkan akan digelar di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Ahad, 17 Februari mendatang. Debat kedua nanti merupakan debat antarcapres, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto. 

Dalam debat kedua, ada sejumlah tema yang akan dibahas yakni energi dan pangan, SDA dan lingkungan hidup serta infrastruktur. Dua moderator, yakni Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki akan memandu jalannya debat tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement