Rabu 30 Jan 2019 22:00 WIB

HP Bocah Ini Dijambret Saat Asyik Main Game Online

Pelaku berpura-pura menanyakan alamat seseorang.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Teguh Firmansyah
 Bermain game online (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bermain game online (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ciekal (12 tahun) terkaget-kaget ketika ponsel Xiaomi Redmi 4A yang tengah ia gunakan bermain game online dijambret pemuda tak dikenal. Kejadian itu terekam dalam rekaman CCTV pada Senin (28/1) sore pukul 15.22 WIB. Saat itu, Ciekal bersama empat orang kawannya tengah asyik main bersama di Poskamling dekat rumahnya.

“Kejadiannya sore, memang saya dan teman-teman biasa main di pos itu. Tiba-tiba handphone saya ditarik dan orangnya kabur,” kata Ciekal saat ditemui di rumahnya yang beralamat di Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Rabu (30/1).

Rekaman penjambretan itu kemudian viral di media sosial dan menjadi sorotan warganet karena kejadian berlangsung di tengah permukiman warga.

Pemilik nama lengkap Azidz Ciekal Sastrawinata itu bercerita, pelaku berjumlah dua orang sambil menaiki sebuah sepeda motor. Sebelum pelaku melancarkana aksinya, siswa kelas satu madrasah tsanawiyah itu mengaku, mereka telah dibuntuti para pelaku sejak hendak menuju Poskamling.

Baca juga, Polda Metro Ringkus 39 Pelaku Penjambretan.

Pelaku kemudian berpura-pura menanyakan tempat tinggal seseorang sembari menunjukkan foto. Ciekal pun menggeleng dan mereka pergi. “Tapi nggak lama datang lagi, mondar-mandir sampai akhirnya lima kali bertanya orang yang sama,” ujarnya.

Wajah polosnya pun tak curiga. Apalagi Ciekal tengah asyik dan fokus pada game Free Fire yang tengah dimainkan. Ciekal kemudian bersandar pada salah satu tiang Poskamling. Sembari menekukkan kaki, ia meletakkan kedua lengannya diatas lutut sehingga ponsel yang digenggam tepat berada di depan wajahnya.

Ketika semua konsentrasi tertuju pada ponsel, dari balik tiang, salah satu pelaku mengamati. Hanya sepersekian detik, tangan kanan pelaku merampas ponsel Ciekal dan lari terbirit-birit menuju motor rekannya yang siap tancap gas.

“Yaahh!” Ciekal berteriak kaget. Ia lalu pasrah melihat dua pelaku kabur hingga ke ujung jalan. Empat orang kawannya terperangah tak menyangka. Bingung harus berbuat apa, Ciekal pulang ke rumah sembari menangis kepada ibunya.

Mendengar kabar Ciekal dijambret, keluarganya meminta rekaman CCTV yang terpasang di depan Poskamling dan melaporkannya ke Samsat Kota Bekasi. Keluarga juga telah melapor kepada Polsek Bantargebang. Bibi Ciekal, Novi (22) mengatakan, sebetulnya harga ponsel yang dijambret tak seberapa.

Namun, perilaku penjambretan membuat keluarga geram. Apalagi, dilakukan terhadap anak kecil yang masih polos. “Bukan masalah ponselnya, tapi penjambretannya dan kita punya bukti yang jelas,” kata dia.

Dalam rekaman itu motor pelaku bernomor polisi B 4806 FPC. Setelah melihat perawakan pelaku, ternyata mereka sudah beberapa kali melintas di jalan kompleks pada malam hari. Keluarga pun tak ingin kejadian serupa terulang karena cukup membuat geram warga.

Jauh sebelumnya, kata Novi, warga setempat juga pernah kemalingan motor, sepatu, hingga galon air. Ia pun heran apa motif maling-maling itu merampas barang-barang sepele. “Makanya, galon saja hilang apalagi handphone. Mumpung kejadian kemarin kita ada bukti ya sudah kita lapor polisi,” ujarnya.

Ibu Ciekal, Titi, mengaku telah membuat laporan langsung ke Polres Metro Bekasi Kota pada Selasa (29/1). Sebab, Titi ragu Polsek Bantargebang akan menindak cepat laporan yang telah dibuat pada hari kejadian. Penjambretan pun itu tercatat dalam Berita Acara Pemeriksaan BAP) bernomor LP/263/k/I/2019/SPKT/Restro Bekasi Kota dengan barang bukti boks ponsel yang dijambret.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement