Rabu 30 Jan 2019 16:56 WIB

Banjir Rendam Perumahan Garden City di Tangerang

Akses jalan di perumahan itu pun terputus lantaran ketinggian air mencapai 80 cm.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ratna Puspita
Banjir terjadi di RW 22 dan 25 di Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Rabu (30/1).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Banjir terjadi di RW 22 dan 25 di Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Rabu (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Hujan deras yang mengguyur Kota Tangerang sejak malam hari, membuat perumahan Garden City di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, terendam banjir. Akses jalan di perumahan tersebut pun terputus lantaran ketinggian air mencapai 80 sentimeter (cm) pada pagi hari. 

Namun, berdasarkan pantauan Republika pada Rabu (30/1) petang, ketinggian air mulai surut. Beberapa petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Satpol PP Kota Tangerang siaga membantu warga yang ingin melintas. 

"Ada sekitar lima perahu yang disiagakan. Jadi bisa membantu warga yang mau lewat untuk beraktivitas keluar perumahan, karena terputus aksesnya, mereka terkepung," ujar petugas BPBD Kota Tangerang Amal di lokasi Rabu (30/1).

Pada petang, beberapa sepeda motor sudah busa melintas. Namun, di beberapa titik ketinggian air masih sekitar 50 sentimeter. 

Petugas Satpol PP juga menyiapkan truk yang dapat melintas genangan untuk mengantarkan warga kembali ke rumahnya. Ada tiga truk yang disiapkan untuk mengantar hilir mudik orang-orang yang berlalu lalang.

Amal menjelaskan, air yang sudah menggenang sejak Selasa (29/1) pukul 22.00 WIB. "Bahaya bila warga melewatinya dengan berjalan kaki tanpa pengawalan petugas. Sekarang paling tinggi 30 sentimeter,” kata Amal.

Menurut dia, warga yang rumahnya terendam air akan dievakuasi ke sejumlah bangunan yang aman dan tidak terendam. Beberapa lokasi yang disiapkan posyandu, gedung olah raga, dan beberapa rumah warga yang tidak terkena dampak.

Erwin (66 tahun), salah seorang warga menuturkan, banjir terjadi sejak Selasa (29/1) malam. Hujan deras yang terjadi menyebabkan kali yang berada di Total Persada meluap. Pada Rabu (30/1) pagi, air mulai menggenang di jalanan.

"Tadi pagi mah putus total jalanan. Petugas baru datang siang," kata dia.

Saat ini, kata dia, air mulai surut karena sudah dipompa. Namun, lanjut dia, jika hujan kembali banjir pasti datang lagi.

Meski air luapan kali telah memutus akses ke rumah, tapi masyarakat enggan mengungsi lantaran khawatir adanya aksi pencurian ketika rumah ditinggal. Petugas BPBD Kota Tangerang, Dayat menuturkan, sampai saat ini masyarakat masih bertahan di rumahnya, meski sudah disediakan titik pengungsian atau wilayah aman.

Selain karena khawatir ada aksi pencurian, lanjut dia, tingginya air yang tak sampai merendam rumah dianggap tak mengganggu warga. "Itu warga beranggapan masih bisa dilalui, sehingga masih memungkinkan warga keluar masuk perumahan untuk beraktifitas," kata dia.

Ia menambahkan, masih banyaknya petugas gabungan dari Kepolisian, TNI, BPBD, Satpol PP dan PMI Kota Tangerang, yang berpatroli ke rumah-rumah warga. Mulai dari pagi hingga malam hari, ketika warga akan beraktivitas.

"Kalau petugas PMI mereka kontrol, khawatir ada warga yang sakit tapi enggan keluar rumah, terus kita berpatroli secara bergantian," jelasnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Daddy Budaeri mengatakan, ia telah menginstruksikan jajarannya tetap mengontrol warga yang menjadi korban. Truk Damkar dan TNI masih disiagakan untuk mengangkut barang logistik bantuan untuk warga.

"Warga butuh apa kami berikan, sementara kami siagakan puluhan petugas terlebih dulu untuk kepentingan evakuasi dan membantu mobilitas warga," kata Daddy.

Di wilayah tersebut, setidaknya ada dua RW yang terendam, yaitu RW 22 dan 25 di Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk yang terendam banjir. Ketinggian air mencapai 80 cm di titik terdalam, namun kini memasuki siang hari, genangan surut menjadi 50 cm. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement