Rabu 30 Jan 2019 12:13 WIB

Sukmo: Banyak Caleg PBB Ikuti Yusril Dukung Jokowi

Sukmo mengatakan kader tetap kompak dan bekerja memenangkan PBB

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Bidang Pemenangan Presiden Partai Bulan Bintang (PBB), Sukmoharsono
Foto: Republika/Dian Erika Nugraheny
Ketua Bidang Pemenangan Presiden Partai Bulan Bintang (PBB), Sukmoharsono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Pemenangan Partai Bulan Bintang (PBB) Sukmo Harsono menyatakan jumlah calon anggota legislatif (caleg) yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak signifikan. Jumlah itu menurutnya juga tidak akan memengaruhi elektoral PBB di pileg 2019.

"Justru sekarang ini semua hampir yang tadinya yang berbeda pendapat sudah mau kembali dan mengikuti jejak ketua umum, jadi sangat tidak signfikan, tetap tenang bekerja, sesuai hati nurani, yang pasti memastikan PBB tetap kompak dan bekerja memenangkan PBB," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (29/1).

Sukmo menyampaikan, sekarang justru makin banyak caleg yang awalnya mendukung paslon 02, berubah mendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. "Ada caleg yang hubungi saya, mengerti dan ingin sami'na wa'atho'na dengan ketua umum (Yusril Ihza Mahendra), jadi jumlah yang dukung 02 bisa makin turun lagi," ujarnya.

Baca juga:

Sebelumnya, ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra meminta kepada calon anggota legislatif (caleg) PBB menaati keputusan partai untuk mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pemilihan Presiden 2019. Namun, Yusril mengatakan tetap mentoleransi beda pendapat dalam PBB.

"Karena yang mengangkat orang menjadi caleg itu adalah partai. Bukan yang lain. Jadi keputusan sudah diambil, diharapkan semua taat pada putusan, tapi kami tetap mentolerir beda pendapat di partai," ujar Yusril di sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PBB di Ancol, Jakarta, Ahad (27/1).

Ia juga menegaskan tidak ada istilah caleg poros Mekkah di PBB. Yusril memahami perbedaan pilihan politik di antara para kader dan caleg dan tidak mempersoalkannya, selama sikap berbeda tersebut mengatasnamakan pribadi dan bukan atas nama partai. Sebab, keputusan mendukung Jokowi-Ma'ruf sudah melalui mekanisme internal PBB.

"Jadi caleg bukan pihak yang bisa mengambil keputusan dalam partai," katanya.

Mantan Menteri Hukum dan HAM itu menambahkan, jumlah 80 caleg yang mendukung Prabowo-Sandiaga juga sangat sedikit dibandingkan caleg yang mendukung Jokowi-Ma'ruf. Menurutnya, jika di total dari kepengurusan DPP, caleg DPR, DPRD provinsi, hingga kabupaten/kota mencapai 15 ribu orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement