Selasa 29 Jan 2019 18:37 WIB

TKN: Dukungan Alumni Gontor Perkokoh Gerakan Moderasi Islam

Menurut Maman, poros ini menjadi arus utama yang akan memberikan harapan bagi dunia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ratna Puspita
Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Maman Imanulhaq,  memberikan  sambutan saat deklarasi Barabaja memberikan   dukungan terhadap bakal calon presiden Joko Widodo dan Maaruf Amin di Rumah Aspirasi, Jakarta, Ahad (16/9).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Maman Imanulhaq, memberikan sambutan saat deklarasi Barabaja memberikan dukungan terhadap bakal calon presiden Joko Widodo dan Maaruf Amin di Rumah Aspirasi, Jakarta, Ahad (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Joko Widodo- Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq, mengapresiasi deklarasi dukungan yang diberikan komunitas alumni Podok Pesantren Modern Darussalam Gontor yang mengatasnamakan Gontorian For NKRI (G4NKRI). Menurut dia, dengan dukungan alumni Gontor itu, gerakan moderasi Islam akan semakin kokoh.

“Atas nama TKN, saya sangat gembira dengan dukungan alumni Gontor kepada Jokowi Kiai Maruf. Ini akan menambah semangat bagi gerakan moderasi Islam di Indonesia dalam kepemimpinan Jokowi Amin 2019-2024”, ujar Maman saat menghadiri deklarasi G4NKRI untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf di Rumah Kerja Relawan (Rumker), Jakarta Pusat, Selasa (29/1).

Gerakan moderasi atau wasathiyah Islam menjadi solusi bagi problematika peradaban dunia agar tidak terjebak pada radikalisme, fundamentalisme, dan ekstremisme.  Menurut Maman, poros ini menjadi arus utama yang akan memberikan harapan bagi dunia yang aman, damai, sejahtera dan berkeadilan.

Maman mengatakan, Gontor dengan ribuan alumninya memiliki peran strategis dalam memperkuat gerakan moderatisme Islam yang mendakwahkan Islam yang toleran, damai dan memperkuat NKRI.

Koordinator G4NKRI Ruchul Ma’ani menjelaskan, sikap dan pilihan politik yang diambil ini sama sekali tidak mewakili Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur. Sebab, pesantren tersebut merupakan lembaga pendidikan yang telah berkomitmen untuk tidak melibatkan diri dalam percaturan politik dan dukungan praktis terhadap calon tertentu sesuai dengan moto “berdiri di atas dan untuk semua golongan”.

Namun, menurut dia, sikap dan pilihan politik G4NKRI ini adalah bentuk ijtihad politik sebagian alumni Gontor yang meyakini bahwa Jokowi dan Ma’ruf Amin adalah pasangan umara dan ulama yang ideal untuk memipin Indonesia.

“Kami melihat dan merasakan Presiden Jokowi yang dinilai telah menunjukkan prestasi-prestasi yang dapat dirasakan langsung oleh kebanyakan masyarakat dan memiliki rekam jejak yang dianggap bisa mewakili kepentingan umat Islam,” kata Ruchul.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, KH. Hasan Abdullah Sahal mengimbau kepada seluruh alumni Gontor agar tidak menggunakan nama Gontor untuk mendukung salah satu pasangan calon capres-cawapres di Pilpres 2019.

"Tidak ada alumni Gontor yang boleh mengatasnamakan Gontor apa saja, baik pribadi, atau gerakan atau apa saja. Jelas itu. Bahkan mau jadi Caleg dan sebagainya tidak boleh mengatasnamakan alumni Gontor," ujar Kiai Sahal saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (29/1).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement