Selasa 29 Jan 2019 17:40 WIB

Sampah Mulai Banyak di Sungai Cisadane

Sampah menyebabkan aroma amis.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga beraktivitas di sungai Cisadane yang mulai mengering di kawasan Pintu Air 10, Tangerang, Banten, Kamis (23/8).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warga beraktivitas di sungai Cisadane yang mulai mengering di kawasan Pintu Air 10, Tangerang, Banten, Kamis (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Memasuki musim hujan, volume sampah yang terbawa arus di Sungai Cisadane, Kota Tangerang mulai mengalami peningkatan. Sungai yang biasanya terlihat bersih itu kini mulai dipadati sampah. Beberapa sampah bahkan berkumpul nampak seperti daratan kecil yang berjalan.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, sampah itu mengalir dari hulu ke arah hilir. Beberapa sampah berupa kayu, namun lebih banyak sampah domestik seperti plastik yang nampak.

Salah seorang warga Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Jaya (53 tahun) mengaku, sampah lebih banyak saat memasuki musim hujan. Sejak awal tahun 2019, sampah datang silih berganti tiada henti.

"Banyak. Musim hujan ini lebih banyak datangnya," kata dia, Selasa (29/1).

Meski begitu, lanjut dia, setiap hari petugas kebersihan rutin mengumpulkan sampah dari sungai. Namun, upaya itu dinilai tak berdampak banyak. Sebab, sampah selalu saja datang.

Sebagai warga, ia tentu ingin sungai yang mengalir di samping tempat tinggalnya itu bersih. Pasalnya, jika air meluap dan banyak sampah, akan tercium bau tidak sedap dari sungai.

"Bau amis kalau banyak sampah," kata dia.

Saat itu, aroma tak sedap itu memang tercium samar dari arah sungai yang lebarnya sekitar 100 meter itu. Namun, aroma itu sesekali hilang terbawa angin yang melintas.

Meski begitu, menurut Jaya, banyaknya sampah di Sungai Cisadane justru membuat ikan berkumpul. Karena itu, saat musim hujan banyak pemancing yang datang ke tepi Sungai Cisadane.

Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, Indri Suryani mengatakan, dalam sehari sampah yang diangkut dari Sungai Cisadane yang melintas di wilayah Kota Tangerang rata-rata mencapai 6 meter kubik atau setara dengan satu truk sampah. Namun, ketika memasuki musim hujan, volume sampah dapat meningkat hingga 10 kali lipat.

"Kemarin, waktu pengangkutan sampah bersama Wali Kota, truk sampah 10 kali bolak-balik," kata dia saat dihubungi Republika.co.id.

Ia mengatakan, penanganan sampah di Sungai Cisadane memang salah satu prioritas utama Pemerintah Kota Tangerang. Karena itu, lanjut dia, Dinas PUPR rutin melakukan pengangkutan sampah setiap hari dari di sungai yang berhulu di Bogor, Jawa Barat, itu.

Dalam pembersihan, Dinas PUPR mengerahkan dua unit perahu untuk mengankut sampah. Sampah yang sudah diangkat ke daratan akan segera dibawa ke tempat pembuangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement