REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar meluncurkan Layanan Samsat J’bret (Samsat Jawa Barat Ngabret) di Halaman Gedung Sate, Senin (28/1). Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Pemprov Jabar merilis sebuah inovasi. Sebab, masyarakat Jabar jumlahnya ada 45 juta yang selalu bergerak dengan kendaraan bermotor.
"Jangan sampai masyarakat tak produktif karena mengurus dokumennya harus ngantri. Makanya lahir J'bret ini, jadi bayar pajak kendaraan bermotornya banyak pilihan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan.
Emil mengatakan, masyarakat Jabar sekarang tak perlu mengantre untuk membayar pajak karena sekarang banyak pilihan. Yakni, untuk yang senang digital membayarnya bisa lewat Buka lapak, Tokopedia dan lainnya. Namun, kalau masyarakat ada yang senang ke warung, bisa membayar pajak diwarung.
"Nah untuk finishing akhirnya bisa di BJB atau 44 Polsek se Jabar," katanya.
Menurut Emil, dengan Samsat J'bret ini sekarang negara yang mendatangi warga. Jadi, warga tak harus selalu datang ke kantor negara untuk membayar pajak. Hal ini, merupakan contoh yang baik untuk dipopulerkan.
"Menpan RB juga kan mengapresiasi akan mempopulerkan kebijakan ini jadi contoh ke seluruh Indonesia," katanya.
Emil mengakui, layanan ini memang masih ada proses manualnya. Karena, dari kepolisian menyatakan harus ada pengecekan dokumen secara fisik juga. Hal itu, dilakukan untuk memastikan keaslian dokumen.
"Tapi kan minimal dari jumlah prosedur yang ada, 90 persen sudah tak melewati pertemuan fisik," katanya.
Direktur Utama bank BJB, Agus Mulyana mengatakan bank BJB berkomitmen untuk mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan optimalisasi penerimaan pajak salah satunya bersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor.
Saat ini, menurut Agus, terdapat hampir 43 titik Samsat Outlet bank bjb yang tersebar di Wilayah Jawa Barat untuk memberikan kemudahan dan lebih mendekatkan terhadap masayarakat Jawa Barat yang akan melakukan kewajibannya dalam melakukan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.