Selasa 29 Jan 2019 11:00 WIB

Warga Jabar Bisa Bayar Pajak Motor di Samsat J'bret

Dengan inovasi Samsat J'bret bisa memangkas antrean dokumen.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Dari kiri ke kanan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Maryoto dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau loket pembayaran pajak kendaraan usai peluncuran inovasi pelayanan Samsat Jawa Barat Ngabret (J'bret) di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (28/1).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Dari kiri ke kanan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Maryoto dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau loket pembayaran pajak kendaraan usai peluncuran inovasi pelayanan Samsat Jawa Barat Ngabret (J'bret) di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (28/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar meluncurkan Layanan Samsat J’bret (Samsat Jawa Barat Ngabret) di Halaman Gedung Sate, Senin (28/1). Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Pemprov Jabar merilis sebuah inovasi. Sebab, masyarakat Jabar jumlahnya ada 45 juta yang selalu bergerak dengan kendaraan bermotor.

"Jangan sampai masyarakat tak produktif karena mengurus dokumennya harus ngantri. Makanya lahir J'bret ini, jadi bayar pajak kendaraan bermotornya banyak pilihan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan.

Emil mengatakan, masyarakat Jabar sekarang tak perlu mengantre untuk membayar pajak karena sekarang banyak pilihan. Yakni, untuk yang senang digital membayarnya bisa lewat Buka lapak, Tokopedia dan lainnya. Namun, kalau masyarakat ada yang senang ke warung, bisa membayar pajak diwarung.

"Nah untuk finishing akhirnya bisa di BJB atau 44 Polsek se Jabar," katanya.

Menurut Emil, dengan Samsat J'bret ini sekarang  negara yang mendatangi warga. Jadi, warga tak harus selalu datang ke kantor negara untuk membayar pajak. Hal ini, merupakan contoh yang baik untuk dipopulerkan.

"Menpan RB juga kan mengapresiasi akan mempopulerkan kebijakan ini jadi contoh ke seluruh Indonesia," katanya.

Emil mengakui, layanan ini memang masih ada proses manualnya. Karena, dari kepolisian menyatakan harus ada pengecekan dokumen secara fisik juga. Hal itu, dilakukan untuk memastikan keaslian dokumen.

"Tapi kan minimal dari jumlah prosedur yang ada, 90 persen sudah tak melewati pertemuan fisik," katanya.

Direktur Utama bank BJB, Agus Mulyana mengatakan bank BJB berkomitmen untuk mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan optimalisasi penerimaan pajak salah satunya bersumber dari Pajak  Kendaraan Bermotor.

Saat ini, menurut Agus, terdapat hampir 43 titik Samsat Outlet bank bjb yang tersebar di Wilayah Jawa Barat untuk memberikan kemudahan dan lebih mendekatkan terhadap masayarakat Jawa Barat yang akan melakukan kewajibannya dalam melakukan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement