REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Destinasi wisata Lombok memiliki potensi besar menarik minat wisatawan asal negara-negara Skandinavia. Hal ini dikatakan Managing Director Asien Paradisresor, Lestari Helin, usai mendampingi 11 agen travel dan perwakilan Turkish Airlines dari Estonia melakukan Familiarization Trip (Famtrip) atau wisata pengenalan di Lombok.
Asien Paradisresor merupakan sebuah perusahan perjalanan wisata di Swedia. Lestari mendampingi 11 agen travel dan perwakilan Turkish Airlines dari Estonia di Lombok selama dua hari, sejak Ahad (27/1) hingga Senin (28/1). Sebelumnya mereka sempat mengunjungi objek wisata di Bali.
"Mereka suka sekali Bali dan Lombok. Mungkin karena baru pertama kali ke Bali dan Lombok, kata mereka, orang-orangnya ramah dan alamnya indah," ujar Lestari di Bandara Internasional Lombok (BIL), Lombok Tengah, NTB, Senin (28/1).
Lestari yang sudah 10 tahun bermukim di Swedia mengajak peserta famtrip mengunjungi resor mewah bintang lima di Lombok Utara, Hotel Tugu Lombok. Resort tersebut baru-baru ini dinobatkan sebagai resort terbaik di kawasan Asia dalam ajang Condé Nast Traveler Readers' Choice Awards pada pengujung 2018. Mereka juga ke pantai Senggigi di Lombok Barat, Desa Adat Ende dan bermalam di Hotel Novotel yang berada di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah.
"Mereka bilang Pantai Kuta Mandalika bagus sekali dan mereka juga suka budaya yang ada di Desa Adat Ende tersebut," kata Lestari.
Lestari menilai, nama Bali dan Lombok mulai dikenal masyarakat di negara-negara Skandinavia. Dia menyebutkan, kondisi ini tentu hal yang positif bagi citra pariwisata Lombok.
"Animo ke Bali dan Lombok cukup populer untuk negara-negara di Skandinavia, terdapat potensi pasar yang besar, volumenya mungkin lebih kecil dari Jerman, tapi dari sisi spending money mereka lebih banyak," ucap Lestari.
Selama ini, Lestari mengatakan, pasar wisatawan negara-negara Skandinavia lebih cenderung berlibur ke Thailand. Pola famtrip dengan menunjukan kondisi alam Lombok membuat para agen travel dari Estonia mulai merancang Lombok sebagai pasar jualan bagi calon wisatawan dari negara-negara di Skandinavia. "Tadi salah satu peserta bilang sudah punya 25 orang untuk berlibur ke Lombok. Biasanya dia jual (wisatawan) grup ke Thailand," kata Lestari.
Lestari mengaku potensi Lombok terbuka lebar mengingat pada Juli mendatang Turkish Airlines akan membuka penerbangan langsung ke Bali. Lestari menyebutkan, Turkish Airlines merupakan salah satu maskapai terbesar di Estonia dan negara sekitarnya.