Senin 28 Jan 2019 18:56 WIB

Sikap Bawaslu Soal Indonesia Barokah Kecewakan Kubu Prabowo

Bawaslu menilai tidak ada unsur kampanye dalam Tabloid Indonesi Barokah.

Ketua Bawaslu Kota Tangerang Agus Muslim menunjukan Tabloid Indonesia Barokah yang berhasil diamankan dari sebuah masjid di Kantor Bawaslu Kota Tangerang, Tangerang, Banten, Kamis (24/1/2019).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Ketua Bawaslu Kota Tangerang Agus Muslim menunjukan Tabloid Indonesia Barokah yang berhasil diamankan dari sebuah masjid di Kantor Bawaslu Kota Tangerang, Tangerang, Banten, Kamis (24/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Pemenangan Daerah Pasangan Calon Presiden-Calon Wapres, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Jawa Tengah kecewa dengan sikap Bawaslu Republik Indonesia terkait dengan peredaran Tabloid Indonesia Barokah.

Bawaslu telah menyatakan, tabloid itu tidak mengandung unsur kampanye.

"Tentu kami kecewa, soal kampanye atau bukan tapi hendaknya bersikap bijak, menghindari terjadi gesekan di bawah. Ini pendukung dan relawan bahkan sudah mulai ambil jalan sendiri-sendiri dengan membakar tabloid itu karena merasa ada pembiaran," kata Juru Bicara BPD Prabowo-Sandiaga Jateng Sriyanto Saputro, di Semarang, Senin (28/1).

Sriyanto menanggapi pernyataan anggota Bawaslu RI Ratna Dewi Pettalolo yang menyatakan tidak ada unsur kampanye Tabloid Indonesia Barokah. Lebih lanjut, Sriyanto mengingatkan isi tabloid tersebut provokatif, apalagi diedarkan di masjid-masjid yang mestinya tidak boleh untuk kampanye politik dalam bentuk apa pun.

Anggota DPRD Jateng itu mempertanyakan bagaimana sikap Bawaslu jika ada oknum yang membuat selebaran dan isinya mendiskreditkan pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan Kiai Haji Ma'ruf Amin. "Apakah kemudian juga diperbolehkan karena tak memenuhi unsur kampanye. Saya berharap selebaran-selebaran provokatif harus disetop dan tak boleh diedarkan," ujar politikus Partai Gerindra itu.

Pada sisi lain, Sriyanto meminta kepolisian dan penegak hukum terpadu untuk bersikap proaktif dalam penanganannya, melihat cukup banyak jumlah Tabloid Indonesia Barokah yang diedarkan ke masjid-masjid. "Kemungkinan besar ada orang yang mendanai dan ada pihak yang membuat konten dan mendistribusikannya secara massal di titik-titik yang telah ditentukan," katanya lagi.

Kalau ada pembiaran, kata dia, sangat berbahaya. Sehingga, aparat juga harus proaktif dan kalau benar-benar mau mengusut tentu mudah karena jelas siapa pengirimnya.     

"Bisa dilacak siapa pengirimnya, usut percetakannya. Kalau ada niat, pengusutan juga bisa cepat," ujarnya.

Hampir semua daerah di Provinsi Jawa Tengah ditemukan adanya tabloid yang berisi berita-berita yang diduga merugikan pasangan calon presiden-calon wapres, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Tabloid Indonesia Barokah itu ditemukan antara lain di masjid-masjid di Kabupaten Blora, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Magelang.

Rata-rata tiap masjid mendapat kiriman Tabloid Indonesia Barokah sebanyak tiga eksemplar yang dibungkus amplop cokelat dengan alamat pengirim berada di Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat. Pada halaman pertama Tabloid Indonesia Barokah itu tertulis judul "Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement