Sabtu 26 Jan 2019 23:19 WIB

Pemkot Ambon Canangkan Gerakan "Seng Mau Merokok"

Gerakan "Seng mau merokok" bagian dari Gerakan Masyarakat Sehat.

Kampanye anti merokok di kawasan silang Monas, Jakarta, Rabu (12/11).
Foto: Antara
Kampanye anti merokok di kawasan silang Monas, Jakarta, Rabu (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku mencanangkan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) "Seng mau merokok" atau tidak merokok. Gerakan ini ditandai dengan mematikan puntung rokok serta penandatangan komitmen yang dilakukan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dan akan ditindaklanjuti oleh para pejabat di lingkup Pemkot Ambon, Sabtu (26/1).

Wali Kota Richard mengatakan, pencanangan gerakan Ambon seng mau merokok merupakan kerja sama Pemkot Ambon dengan Organisasi Vital Strategies dan Mahasiswa Technology University of Sidney, Australia. Gerakan "Seng mau merokok" bukan hanya menjadi kebutuhan masyarakat Ambon, tetapi global terutama di negara maju, para perokok aktif menjadi warga negara kelas dua.

"Kenapa menjadi warga negara kelas dua karena orang sudah mulai terbiasa dengan gaya hidup sehat sehingga ruang orang yang merokok sempit terutama pada fasilitas umum, seperti di bandara, mal, restoran, dan kafe sudah disiapkan ruangan bagi perokok," katanya.

Ia menjelaskan, gerakan "Seng mau merokok" terkait perilaku masyarakat, jika dilakukan sosialisasi tetapi belum ada kesadaran untuk memulai hidup sehat maka akan terkendala. "Kita tidak akan berhenti untuk terus menyosialisasikan hal ini, memamg butuh waktu lama tetapi jika kita serius maka dipastikan akan ada perubahan," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan kota Ambon, Wendy Pelupessy menyatakan, Germas merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Menyukseskan Germas, bukan hanya tugas kesehatan saja tetapi seluruh pihak dalam mempraktikkan pola hidup sehat, melalui pencanangan germas seng mau merokok.

Germas dapat dilakukan dengan cara, melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban. Mendukung gerakan ini, pihaknya menyiapkan stan yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memeriksakan kesehatan yakni pemeriksaan IVA tes guna mencegah kanker leher rahim, dan pemeriksaan sadanis untuk cegah kanker payudara.

Selain itu juga dilakukan pemerikasaan gula darah, kolesterol, asam urat, lingkar perut dan tinggi badan, tes golongan darah. "Puskesmas Rijali juga tampilkan pengobatan tradisional komplementer berupa pemanfaatan ba­han tanaman obat (jamu), serta pengobatan akupresur," tandas Wendy.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement