REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Tim Kampanye Nasional (TKN) pemenangan pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengimbau agar tidak ada lagi peredaran tabloid yang tidak bertanggung jawab. TKN meminta agar peradaban negara yang telah dibangun jangan dikotori dengan hal-hal yang memecah belah bangsa.
"Untuk itu seluruhnya harus disampaikan secara objektif, bukan hanya Indonesia Barokah tapi banyak juga selebaran-selebaran yang mendeskreditkan Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto di sela-sela safari kebangsaan di Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (26/1).
Menurut Hasto, kemenangan dalam pemilu seutuhnya ditentukan oleh rakyat. Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu memastikan jika tabloid Indonesia Barokah bukan merupakan produk yang dibuat oleh kubu paslon 01.
Keberadaan tabloid tersebut, dinilai Hasto serupa dengan terbitnya tabloid Obor Rakyat pada 2014 lalu yang berisi fitnah terhadap Jokowi. Namun bedanya, Hasto mengatakan, calon presiden (capres) pejawat menananggapi hal tersebut dengan senyum.
"Jokowi-Ma'ruf hanya tetap tersenyum dengan banyaknya selebaran itu sementara sebelah sana belum-belum sudah kebakaran jenggot, itu yang membedakan," kata Hasto lagi.
Hasto mengatakan, serangan yang dilakukan pihak tertentu terhadap paslin 01 mengindikasikan jika mereka sebenarnya takut kalah. Dia melanjutkan, lontaran fitnah serra kabar bohong juga menunjukan kalau oposisi tidak memiliki gagasan lain untuk dismapaikan ke masyarakat.
"Sehingga yang disampaikan adalah fitnah tapi rakyat telah cerdaslah," kata Hasto.
Seperti diketahui, tabloid Indonesia Barokah yang diduga memuat konten kampanye dan ujaran kebencian terhadap salah satu calon presiden beredar di sejumlah masjid dan pesantren di Kabupaten Majalengka. Bawaslu setempat sedang mendalami kasus tersebut.
Peredaran tabloid itu di antaranya ditemukan di Masjid At-Taqwa yang ada di lingkungan SMK Kesehatan Bhakti Kencana di Jatiwangi. Ketua Panwaslu Kecamatan Jatiwangi, Sonny Pratama Wijaya, mengungkapkan, pihaknya sudah mengonfirmasi langsung ke pihak sekolah tersebut.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait konten tabloid Indonesia Barokah. Kendati, kepolisian enggan menindaklanjuti laporan keberadaan tabloid sebelum mendapatkan hasil penilaian dari Dewan Pers.
Dewan Pers kemudian telah memberikan kesimpulan sementara dari analisa mengenai konten Tabloid Indonesia Barokah. Dewan Pers tidak menemukan pekerjaan jurnalistik dalam barang cetakan seukuran tabloid itu.
Presiden Jokowi mengaku akan mencari tabloid Indonesia Barokah yang dilaporkan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ke Dewan Pers. Jokowi ingin memastikan apakah konten yang disajikan dalam tabloid tersebut memang mengandung kampanye hitam atau tidak.