Sabtu 26 Jan 2019 17:54 WIB

TKN: Kritik JK Bukti Jokowi Beri Ruang Semua Pihak

Jubir TKN menyebut kritik JK adalah bagian dari dinamika manajemen pemerintahan

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily usai acara Perspektif Indonesia di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily usai acara Perspektif Indonesia di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengatakan, kritik yang disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hal yang wajar dalam internal pemerintahan. Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari proses dinamika manajemen pemerintahan.

"Pak JK orangnya lugas. Jadi apa yang disampaikan Pak JK itu bagian dari proses kritik internal dan saya kira itu sesuatu yang sangat wajar," ujar Ace usai acara Perspektif Indonesia di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1).

Baca Juga

Juru Bicara TKN Arya Sinulingga mengaku, tidak mempermasalahkan kritik yang dilontarkan JK. Dia mengatakan, JK hanya mengkritik satu dua dari ribuan proyek infrastruktur yang dikerjakan selama pemerintahan Jokowi.

“Pak JK kan ngomong itu dari ratusan, ribuan infrastruktur yang dia kritik cuma satu , dua, tiga (proyek). Kecil lah itu, wajar lah,” kata Arya, Jumat (25/1).

Terkait dengan kritik itu, ia justru menilai sebagai bukti jika Jokowi memberi ruang bagi semua pihak, termasuk di internal pemerintah untuk memberi kritik. Dia mengatakan, Jokowi membuka ruang-ruang kritik walaupun dari dalam sendiri.

"Kalau zaman dulu tidak mungkin itu. Jadi itu dari dalam disampaikan terbuka, ya itulah suaranya Pak JK juga," kata Arya.

Sebelumnya, JK melontarkan kritik atas pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Indonesia. JK menilai pembangunan LRT itu tak efisien karena berada di samping jalan tol sehingga akses bebas hambatan itu tidak bisa diperlebar karena ada tiang di sampingnya. Dia mengatakan, biaya pembangunannya juga lebih mahal karena dibangun secara melayang.

JK kemudian juga melontarkan kritik atas pembangunan LRT di Palembang, Sumatra Selatan yang digunakan untuk perhelatan Asian Games 2018. Menurut dia, pembangunan LRT di Palembang itu tak efisien.

JK mengatakan pembangunan transportasi di daerah mestinya dikaji dengan matang agar memberi manfaat lebih dari aspek teknis maupun ekonomis. Jika tidak, dia melanjutkan, pembangunan LRT itu hanya akan membuat pemerintah merugi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement