REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali mengumpulkan jajaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) se-Bali. Hal tersebut untuk mendata dan memetakan potensi konflik dan kerawanan di daerah masing-masing menjelang pelaksanaan Pemilu 2019.
"Dengan telah dipetakan potensi konflik di daerah masing-masing, harapan kami dapat diambil langkah-langkah penangananan bersama instansi terkait. Dengan demikian, persoalan tersebut tidak sampai mengganggu tahapan pemilu," kata Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali Dewa Putu Mantera, di sela-sela pertemuan tersebut, di Denpasar, Jumat (26/1).
Secara umum, dalam acara yang berlangsung sekitar tiga jam itu, jajaran Kesbangpol kabupaten/kota se-Bali menyampaikan sejauh ini situasi di daerah masing-masing cukup kondusif. Meskipun demikian, mereka sepakat kewaspadaan tetap harus dijaga dan tidak boleh lengah.
"Potensi konflik yang patut diwaspadai di antaranya konflik antaragama, konflik politik, maupun persoalan tapal batas," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Dewa Mantera, ketika misalnya ditemukan potensi konflik, segera menemui tokoh-tokoh masyarakat terkait untuk diajak berembuk bersama. Sehingga kemungkinan pecahnya konflik dapat ditekan.