REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ada yang unik dalam peninjauan program Mekaar oleh Presiden Jokowi di Kota Bekasi, Jumat (25/1) siang. Siti Badriah, seorang warga Bekasi, menceritakan pengalamannya dalam berdagang nasi goreng kepada Jokowi. Badriah adalah salah satu penerima bantuan dari Pemodalan Nasional Madani (PNM) melalui program Mekaar yang memberdayakan ibu-ibu mandiri.
Badriah menjaul nasi goreng di depan sebuah Sekolah Dasar (SD) di Bekasi. Jokowi menanyai Badriah mengenai manfaat apa saja yang didapatnya setelah mendapat bantuan sebesar Rp 2 juta dari program Mekaar.
"Setelah dapat bantuan, dagangan saya makin banyak. Ada buah-buahan, mie goreng, sama mainan," ujar Badriah kepada Jokowi.
Badriah juga mengaku menyisihkan keuntungannya sebesar Rp 20 ribu per hari untuk mengangsur pinjaman. Bahkan ia berniat menambah pinjaman sebesar Rp 4 juta dari Mekaar bila usahanya bisa dianggap berhasil.
Mendengar cerita Siti Badriah, Jokowi memberikan apresiasi. Menurutnya, penerima pinjaman memang harus cermat dalam menyusun angsuran pinjaman. Ia juga mengingatkan ibu-ibu untuk menjaga kepercayaan konsumen. Alasannya, sekali konsumen tak lagi percaya maka lama kelamaan dagangan tak akan laku.
"Yang kami jual itu kepercayaan, ini tidak ada agunan kan. Dulu saya juga pakai modal kepercayaan. Begitu ibu-ibu tidak dipercaya, itu konsumen hilang, tidak ada yang bantu, baik bank dan lainnya. Makanya tunjukkan kita bisa dipercaya, hati-hati," Jokowi.
PNM mencatat, jumlah nasabah Mekaar di seluruh Indonesia sebanyak 4.135.115 orang, sementara di Jawa Barat sebanyak 1.509.000 orang, dan khusus Bekasi ada 66.080. N Sapto Andika Candra