Jumat 25 Jan 2019 03:19 WIB

Ahok akan Untungkan Parpol Tempatnya Bergabung, Tetapi...

Saat ini belum tepat bagi Ahok kembali ke politik.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (tengah) berfoto dengan kerabatnya di Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Foto: Antara/HO
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (tengah) berfoto dengan kerabatnya di Jakarta, Kamis (24/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai saat ini belum tepat bagi Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk masuk kembali ke politik. Meskipun, Hendri yakin, Ahok akan menguntungkan bagi parpol tempat dia bergabung nantinya.

"Kalau kemudian dia masuk ke parpol dia akan menguntungkan parpol itu, tapi nanti itu setelah residu 2017 selesai, mudah-mudahan nanti siapa pun presiden terpilih 2019 bisa mengembalikan toleransi dan persatuan serta menghilangkan pengkotakan-kotakan di Indonesia," kata Hendri, Kamis (24/1).

Menurut Hendri, selama pembelahan di masyarakat masih menguat terkait kontroversi kasus penistaan agama olehnya pada Pilkada 2017 lalu, belum tepat bagi Ahok untuk kembali ke gelanggang politik. Kecuali, jika pemerintah telah mampu mengurangi pembelahan yang terjadi di masyarakat saat ini.

"Menurut saya selama pemerintah belum bisa menyelesaikan residu (sisa persoalan) 2017 lalu, waktunya belum tepat untuk Ahok masuk ke politik," ujar Hendri.

Adapun, pengamat politik dari Universitas Gajah Mada Kuskridho Ambardi menyebut Basuki memiliki pengaruh elektoral yang cukup kuat di Pemilu 2019. Itu karena ia memiliki pendukung setia yang cukup banyak.

"Sekitar 43 persen pemilih jakarta dan dia juga punya pendukung di luar Jakarta. BTP pun telah bermetamorfosis menjadi tokoh publik yang suaranya didengarkan oleh pendukungnya," ujar Kuskridho.

Usai bebas, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana menekuni bisnis perminyakan. Selain itu, dia akan menjadi pembawa acara "talk show" setelah bebas dari tahanan pada Januari ini.

Kuasa hukum Ahok, Teguh Samudera menyebutkan rencana bisnis minyak tersebut sudah direncanakan sejak lama. "Setelah bebas nanti, Pak Ahok kemungkinan akan menekuni bisnis perdagangan minyak seperti yang waktu itu pernah di diskusikan," kata Teguh yang menyebut pihaknya sedang mencari kantor di sekitar Bundaran HI, Selasa (22/1).

Untuk rencana menjadi pembawa acara "talk show", Teguh mengaku kliennya tersebut akan menjalani kontrak dengan salah satu stasiun televisi swasta. Terkait dengan kemungkinan kliennya masuk ke dunia politik, Teguh belum bisa memastikan hal tersebut. Namun hal tersebut tergantung situasi dan kondisi.

"Soal politik, jika sudah pada waktunya dan kembali diperlukan untuk kepentingan nasional, demi bangsa dan negara, beliau tentu akan taat dan tidak akan menolak untuk kembali ke kancah politik," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement