Kamis 24 Jan 2019 07:17 WIB

Rel Layang Sumut Direncanakan Beroperasi April 2019

Rel layang bisa sangat membantu menekan kemacetan lalu lintas.

Kereta api bandara melintas di samping proyek pembangunan rel layang di Stasiun Besar Medan, Sumatra Utara.
Foto: Antara/Septianda Perdana
Kereta api bandara melintas di samping proyek pembangunan rel layang di Stasiun Besar Medan, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Rel kereta api layang rute Medan-Bandar Khalipah, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara, sepanjang 10,8 kilometer direncanakan sudah bisa beroperasi April 2019.

"Memang ada keterlambatan sedikit dari rencana awal. Namun, itu demi keamanan proyek tersebut khususnya saat nanti rampung," ujar Kepala Seksi Prasarana Balai Teknik (Baltek) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, M Yusuf di Medan, Rabu (23/1).

Apalagi,pengerjaan rel layang itu dilakukan di atas sehingga harus ekstra hati-hati agar tidak menimbulkan masalah bagi manusia, angkutan jalan dan kereta api yang tetap berjalan normal.

Dia mengatakan itu usai pertemuan dengan anggota DPD RI asal Sumut, Parlindungan Purba. Menurut M Yusuf yang didampingi Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Divre I Sumut, M Ilud Siregar, dewasa ini proyek rel layang itu tinggal penuntasan pemasangan rel.

Pengerjaan pendukung lainnya seperti stasiun sudah bisa dikatakan rampung. Dari 10,8 kilometer panjang rel, kata dia, yang belum rampung tinggal sekitar 4 kilometer. Dia menyebutkan rel layang itu nantinya akan mengurangi 48 frekuensi lalu lintas kereta api per harinya.

"Jadi dengan adanya rel layang, maka bisa sangat membantu menekan kemacetan lalu lintas," katanya.

Yusuf menegaskan rencananya dari dua jalur layang yang hampir rampung itu, nantinya akan ada pembangunan hingga enam jalur. Proyek itu sekaligus menyelesaikan pembangunan rel layang ke arah Binjai.

Yusuf menegaskan setelah enam jalur selesai, maka jalur bawah kereta api otomatis digunakan secara terbatas. Pengerjaan proyek rel kereta api layang yang pertama di Sumatera itu sudah dimulai sejak 2015. Lokasi atau ruang di bawah rel layang itu tidak dikomersialkan. Kawasan itu untuk taman kota atau ruang terbuka hijau.

"Dijadikan ruang terbuka hijau untuk keselamatan semua pihak termasuk kereta api dan sekaligus keindahan kota," ujar Yusuf.

Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Divre 1 Sumut, M Ilud mengatakan bersama Baltek sudah dan terus melakukan berbagai upaya untuk kepentingan penyelesaian proyek jalur layang kereta api itu. Menurut Ilud, beroperasinya rel layang akan semakin mendukung kelancaran jasa transportasi kereta api dan sekaligus meningkatkan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat.

"KAI dan Baltek berharap semua pemangku kepentingan khususnya masyarakat mendukung pelaksanaan proyek rel layang demi terciptanya peningkatan kualitas transportasi kereta api," ujar Ilud.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement