REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan layanan PT Pos Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggratiskan pengiriman buku ke seluruh Indonesia pada tanggal 17 setiap bulan.
"Ini merupakan tindak lanjut pencanangan gerakan literasi yang dilakukan presiden pada 2017. Pemerintah menyediakan ruang untuk pengiriman gratis setiap tanggal 17. Kemarin siapa yang bertanggung jawab belum terdata, sekarang dengan nota kesepahaman ini jelas siapa yang bertanggung jawab, yakni Kemendikbud," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy usai penandatangan MoU di Jakarta, Rabu (23/1).
Melalui kerja sama itu, diharapkan semakin banyak buku-buku yang bisa dikirimkan ke anak-anak terutama yang berada di wilayah terdepan, tertinggal dan terluar (3T). "Buku-buku bacaan sangat berharga, terutama untuk anak-anak yang berada di daerah 3T," katanya.
Direktur Utama Pos Indonesia, Gilarsi Wahyu Setiono, mengatakan masyarakat yang ingin menyumbangkan bukunya bisa mengirimkannya melalui Pos Indonesia. "Maksimal beratnya 10 kilogram dan jangkauannya ke seluruh Indonesia," kata Gilarsi.
Jika belum tahu mau memberikan buku kemana, Pos Indonesia membantu dengan memberikan daftar perpustakaan yang ada di Tanah Air. Pengirim diminta melakukan seleksi buku-buku yang hendak dikirim.
"Di daftar kami ada sekitar 4.000 perpustakaan. Masyarakat bisa mengirimnya dengan memilih di daftar itu," katanya.
Sejak diluncurkan pada 2017, sebanyak 42 ribu ton buku telah disalurkan ke sejumlah perpustakaan yang ada di Tanah Air. Sebagian besar perpustakaan tersebut berada di daerah 3T.