Kamis 24 Jan 2019 08:55 WIB

Anies Telah Dengar Keluhan Korban Kebakaran

Anies meminta para korban kebakaran mengurus dokumen penting yang hangus

Rep: Farah Noersativa/Mimi Kartika/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi lokasi kebakaran di Kelurahan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (22/1).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi lokasi kebakaran di Kelurahan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan juga mengaku telah  mendengar keluhan warga, terutama mengenai pemenuhan kebutuhan logistik dan juga pakaian bagi warga terdampak. Termasuk mengenai kebutuhan dana bagi warga untuk membangun rumah yang layak untuk ditempati kembali.

Namun, Anies dan jajarannya masih mendiskusikan mengenai bantuan perihal dana. Pihaknya saat ini masih berdiskusi, sebab riskan dalam memutuskan keputusan perihal dana.

“Tadi itu juga kita bicarakan. Karena ketika bicara tentang uang, kita sering sekali pengumuman tanpa ada pengecekan anggaran dan lain-lain. Nanti ujungnya malah mengecewakan warga. Sampai (Rabu) siang tadi kita bicarakan khusus soal ini. Nanti sesudah lengkap semuanya, saya baru umumkan,” kata Anies di Gedung Teknis Abdul Muis, Jakarta Pusat, Rabu (23/1).

Ia juga meminta korban kebakaran di Kelurahan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat segera mengurus dokumen penting yang ikut hangus. Ia mengatakan, Pemerintah Kota Jakarta Barat telah mendirikan posko terpadu dekat lokasi kebakaran.

"Hari ini yang melaporkan baru 40-an padahal dari sisi jumlah korban jauh lebih banyak. Saya tadi sampaikan juga ketika saya bicara di masjid supaya (korban kebakaran) proaktif mengurus," ujar Anies.

Ia memaparkan, posko terpadu terdiri dari pihak Polsek Tanjung Duren, Kecamatan Grogol Petamburan, dan Koramil 03 Grogol Palmerah. Posko itu berada di Jalan Rawa Kepa Raya. Anies memastikan, jajarannya akan segera memberikan pelayanan untuk pengurusan dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan lainnya.

Ia menambahkan, petugas dari pemerintah daerah akan menjemput bola mendatangi warga. Dokumen yang rusak dan hilang akibat kebakaran dapat dengan cepat tertangani. Sehingga, lanjut dia, warga juga bisa mengurus berbagai kebutuhannya yang harus menggunakan dokumen tersebut.

"Nanti petugas kami akan berkeliling memastikan bahwa semua dokumen segera bisa diberikan, karena itu yang bisa membuka pengurusan macam-macam," ucap Anies.

Salah satu warga yang menjadi korban kebakaran, Fitri (20 tahun) sedang hamil enam bulan. Padahal dia memiliki kondisi kurang darah, setelah melakukan pengecekan medis di posko terdekat.

“Sebelum ada kejadian ini, HB atau haemoglobin (sel darah merah) saya sudah kurang ideal. Seharusnya untuk ibu hamil itu kan 11. Saya hanya 9. Sementara tadi saya cek, sudah turun lagi jadi delapan,” tutur Fitri kepada Republika di lokasi pengungsian, Rabu (23/1).

Fitri menunjukkan sebuah foto yang menggambarkan beberapa bangunan puing-puing bekas terbakar. Foto itu, dia menunjukkan sebuah petakan ruangan yang dia klaim adalah rumah yang dia tempati bersama dengan suami dan kedua orang tuanya.

Perempuan yang tengah menanti buah hati pertamanya yang diperkirakan akan lahir pada tiga bulan mendatang ini, lalu mencoba menghapus air matanya. Namun, bibirnya masih bergetar saat mengingat kejadian itu. Meskipun demikian, dia bersyukur keluarganya selamat, dan dia serta bayi yang dikandungnya juga selamat.

Perempuan ibu rumah tangga itu menuturkan, sejauh ini bantuan telah diterima dengan baik oleh dia dan juga warga lainnya. Bantuan-bantuan itu antara lain makanan, selimut, dan juga pakaian layak pakai.

“Namun, ya sekarang yang dipikirkan adalah bagaimana harus membangun rumah lagi. Mudah-mudahan ada bantuan, tetapi saya ya tidak mengharapkan,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement