REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA— Calon Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin mengungkapkan pertemuannya dengan puluhan kiai sepuh Nahdlatul Ulama untuk mengoptimalkan serta melakukan konsolidasi terhadap semua jaringan NU di Jawa Timur.
"Pertemuan malam ini untuk mengoptimalkan, melakukan konsolidasi, terhadap semua jaringan NU yang ada di Jatim khususnya," kata Ma'ruf seusai melakukan pertemuan tertutup dengan puluhan kiai sepuh NU di Hotel JW Marriott Surabaya, Jawa Timur, Rabu (23/1) malam.
Ma'ruf mengatakan jaringan NU ada yang berupa jaringan struktural dan kultural. Seluruhnya akan disinkronisasi dan dihidupkan bersama dengan jaringan pondok pesantren dan lain sebagainya.
"Semua kami sinkronisasi jangan sampai ada jaringan yang 'off'. Kami akan 'on'-kan semua supaya hasilnya optimal. Ini sudah disepakati untuk menggerakan, meng-'on'-kan semua jaringan itu," katanya.
Sebelumnya, Ma'ruf mengatakan bahwa kunjungannya ke Jawa Timur sebagai salah satu upaya merekatkan basis Nahdlatul Ulama di Jawa Timur.
Ma'ruf menyatakan ingin merangkul dan menyatukan seluruh keluarga besar NU, baik struktural maupun kultural, dalam satu pilihan dukungan, yakni Jokowi dan dirinya.
Hadir dalam pertemuan itu, pendiri pondok pesantren Lirboyo K.H. Anwar Manshur, pengasuh pondok pesantren Al Falah KH Zainuddin Djazuli, pengasuh pesantren Al Amin KH Anwar Iskandar, dan Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar.
Selain itu, turut hadir kiai sepuh lain, yakni KH Fuad Mun'im Jazuli, K.H. Abdullah Kafabih, KH Ali Masyhuri, KH Idris Hamid, KH Nuruddin, KH A Muqsit Idris, K.H. Ja'far Yusuf, dan KH Abdul Matin.
Hadir pula KH Syafi'uddin Wahid, KH A Salam, KH Abd A'la, KH Mutawakkil Alallah, KH Ubaidillah Faqih, KH Ahmad Fahrur Rozi, KH Abdulhadi, KH Syamli Muqsith, KH Fuad, dan KH Ramdlan Siraj.