Rabu 23 Jan 2019 19:51 WIB

Kiai Maruf Yakin Jokowi Sukses Jalani Debat Kedua

Kiai Ma'ruf mengaku tidak melakukan sesi diskusi khusus dengan Jokowi.

KH Ma'ruf Amin menghadiri launcing 'Kopi Abah' di Bandung, Kedatangan KH Ma'ruf Amin memberikan semangat dan motivasi kepada anak muda, khususnya para santri untuk kreatif dalam membangun ekonomi.
Foto: dok. TKN
KH Ma'ruf Amin menghadiri launcing 'Kopi Abah' di Bandung, Kedatangan KH Ma'ruf Amin memberikan semangat dan motivasi kepada anak muda, khususnya para santri untuk kreatif dalam membangun ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Cawapres RI Ma'ruf Amin meyakini Joko Widodo selaku capres pejawat akan sukses menjalani debat capres kedua 17 Februari 2019. Kiai Ma'ruf mengaku tidak melakukan sesi diskusi khusus dengan Jokowi tentang materi debat kedua yang akan dijalani antara kedua capres. 

"Beliau sebagai petahana sudah hapal apa yang harus dilewati (dalam debat)," kata Ma'ruf disela kegiatannya menghadiri pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Lamongan, di Lamongan, Jawa Timur, Rabu (23/1). 

Baca Juga

Kiai Ma'ruf menyatakan dirinya hanya mendukung dan mendoakan agar Jokowi berhasil dan bisa memenangi debat di mata publik. Selain itu, ia menambahkan, Jokowi mampu menyampaikan pesan gagasan serta program terkait tema debat dengan baik kepada publik. 

"Kita harus support supaya pak Jokowi berhasil, bisa memenangi debat," ujar dia. 

Debat kedua akan dijalani hanya antara kedua capres yakni nomor urut 01 Jokowi dan nomor urut 02 Prabowo Subianto. Debat capres kedua mengambil tema isu energi, pangan, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. 

Sementara itu, Kiai Ma'ruf berada di Lamongan untuk menghadiri pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di wilayah tersebut. Dalam sambutannya, Ma'ruf menyampaikan permohonan maafnya kepada warga NU Lamongan karena dirinya harus mundur dari Rais Aam PBNU. 

"Saya mohon maaf kepada seluruh warga NU karena saya terpaksa harus mundur Rais Aam PBNU, karena saya dipilih sebagai cawapres oleh pak Jokowi. Sesuai anggaran dasar, kalau menjadi cawapres harus mundur dari Rais Aam PBNU," kata Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf mengatakan keputusan Presiden Jokowi menunjuk dirinya sebagai cawapres adalah bentuk penghormatan terhadap Nahdlatul Ulama. "Kenapa saya yang Rais Aam PBNU mau menjadi cawapres. Pertama karena dorongan kiai dan ulama, dan kedua karena ini penghormatan kepada Nahdlatul Ulama, karena saya orang NU," katanya.

Kiai Ma'ruf mengatakan Jokowi mencintai serta menghormati NU dan ulama. Dia berharap wakil NU dapat kembali menjadi pimpinan nasional setelah sekian lama. 

"Orang NU sudah lama tidak menjadi pimpinan nasional. Karena itu sekarang saya menjadi cawapres, kemudian mudah-mudahan menjadi wakil presiden, dan saya harap kedepan ada orang NU yang menjadi presiden kembali," ujar Kiai Ma'ruf.

Setelah berkeliling Jawa Timur sejak Senin (21/1) Ma'ruf mengaku optimistis kalangan NU di Jawa Timur solid mendukung Jokowi dan dirinya di Pilpres 2019.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement