Rabu 23 Jan 2019 10:59 WIB

Fahri: Najwa Bisa Netral, yang Penting Sistem Debat Diubah

Debat kedua capres-cawapres akan dilaksanakan pada 17 Februari.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fahri Hamzah
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan, bahwa tidak masalah bila panelis maupun moderator debat tidak netral atau partisan salah satu pasangan calon presiden. Fahri lebih menyoroti sistem yang dibuat.

"Jadi saya termasuk yang setuju saja panelis partisan yang penting metode debatnya yang diubah," kata Fahri di kompleks DPR RI, Jakarta, Rabu (23/1).

Fahri menuturkan, yang perlu diperbaiki dalam debat capres berikutnya justru sistem debat yang dinilai tak menarik. Fahri menginginkan sistem debat tanpa kisi dan pengaturan waktu yang lebih fleksibel. Sehingga, alur perdebatan antar paslon berjalan lebih luwes.

"Supaya kesempatan antara kandidat untuk berdebat dan berdialog itu lebih banyak daripada diatur waktunya kaya cerdas cermat, semenit dua menit saya kira itu tidak bagus ya," ujar Fahri.

Dalam debat perdana yang digelar Kamis (17/1) lalu, paslon diberi waktu satu sampai dua menit untuk mengutarakan pendapatnya terkait tema debat, yakni hukum, HAM, korupsi dan terorisme. Paslon dimoderatori oleh présenter Ira Koesno. Dalam debat berikutnya, Fahri pun berharap agar penyelenggara melakukan perombakan sistem.

"Tarung aja langsung supaya dialognya tuntas. Sehingga tidak ada percakapan yang tidak bisa kita selesaikan dalam 90 menit, diatur supaya kelihatan betul siapa yang punya konsepsi," ucap Fahri.

Fahri juga ikut berkomentar soal usulan nama Najwa Shihab sebagai moderator debat. Najwa disebut sempat berafiliasi dengan paslon 01 Jokowi Ma'ruf. Namun, Fahri percaya bahwa Najwa bisa berlaku netral dalam menjadi moderator.

"Saya percaya Najwa akan netral, problemnya di masa lalu Najwa pernah dianggap tidak netral. Meskipun secara pribadi dia mulai ke tengah gitu, tetapi lebih baik memiliki panelis yang tidak netral daripada sistem debatnya kaya kemarin," ujar Fahri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement