Rabu 23 Jan 2019 11:03 WIB

Gubernur Sulsel Tinjau Enam Daerah Terdampak Banjir

Penyebab utama dari kejadian banjir tersebut merupakan masalah hulu yang sudah kritis

Tim relawan mengevakuasi warga korban banjir di Kelurahan Paccerakkang, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/01/2019).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Tim relawan mengevakuasi warga korban banjir di Kelurahan Paccerakkang, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/01/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PALOPO -- Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) HM Nurdin Abdullah sesuai rencana akan meninjau enam daerah yang terdampak banjir. Kunjungan akan dilakukan usai menghadiri peringatan ke-751 Hari Jadi Luwu dan Peringatan ke-73 Hari Perlawanan Masyarakat Luwu.

Berdasarkan data yang ada, banjir terjadi di Kota Makassar, Kabupaten Barru, Pangkep, Maros, Gowa, Takalar dan Jeneponto. Dari enam daerah tersebut, Gowa dan Jeneponto menjadi daerah terdampak paling parah.

"Ini sebentar saya langsung pulang temui warga, dan kami harus ke Gowa dulu sambil singgah di Barru, Pangkep, Maros. Saya juga akan ke Takalar dan Jeneponto," kata Nurdin Abdullah, di Kota Palopo, Rabu (23/1).

Menurutnya, untuk banjir yang terjadi saat ini dan yang terkena dampak diharapkan seluruh stakeholder agar bisa mengambil langkah-langkah cepat. Pemda juga sudah mengimbau kepada Basarnas untuk terus melakukan evakuasi terhadap korban dan meminta Kepala Balai Pompengan juga terus menjaga pintu-pintu air.

"Alhamdulillah terus turun, mulai tadi malam kami pantau dari jam ke jam," katanya.

Ke depan, lanjut Nurdin Abdullah, karena ini merupakan gejala alam yang luar biasa, supaya tidak terjadi terus menerus maka harus dilakukan pengkajian bersama pihak terkait. Pendangkalan Sungai Bili-bili juga dinilai sudah serius. Kedua, konservasi perlu segera dilakukan, karena Daerah Aliran Sungai (DAS) Je'neberang sudah masuk DAS yang sudah super kritis.

Menurut alumni Unhas Makassar ini, penyebab utama dari kejadian banjir tersebut merupakan masalah hulu yang sudah kritis, peradangan berpindah dan sebagainya, sementara lebih cepat pengrusakan hutan daripada konservasi yang kita lakukan. "Semua sudah bergerak dan dari kemarin itu semua sudah kami lakukan. Insyaallah, sebentar ini saya sudah pulang setelah acara ini, dan kita harus mengambil langkah-langkah penanganan," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel dan rombongan berencana pulang dari Palopo ke Makassar pada Kamis (24/1). Namun, karena bencana banjir di beberapa daerah, akhirnya  memutuskan untuk pulang lebih cepat dan langsung meninjau lokasi banjir.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement