Selasa 22 Jan 2019 16:18 WIB

Ikuti Solo, Semarang Serius Kembangkan PLTSa

Solo sudah memulai pembangunan PLTSa

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Foto: Republika
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang kian serius dalam mewujudkan program pemanfaatan potensi energi baru terbarukan (EBT). Salah satu potensi yang bakal dikembangkan oleh Pemkot Semarang adalah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Sebagai bentuk keseriusan ini, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo terkait kerja sama dalam merealisasikan PLTSa ini.

“Nota kesepahaman ini menyepakati Pemkot Semarang ingin ngangsu kaweruh (belajar-Red) dalam merealisasikan PLTSa kepada Pemkot Surakarta,” ungkap Hendrar Prihadi, di Semarang, Selasa (22/1).

Menurutnya, Pemkot Solo menjadi salah satu pionir bagi pengembangan EBT berupa pemanfaatan sampah organik untuk pembangkit listrik. Hal ini diwujudkan melalui proyek kelistrikan PLTA Putri Cempo.

Di sisi lain, baik Kota Semarang maupun Kota Solo merupakan bagian dari tujuh kota prioritas dalam pembangunan PLTSa, sebagai solusi atas permasalahan lingkungan sekaligus alternatif bagi pemenuhan daya listrik.    

Hanya saja Kota Solo sudah memulai dalam pembangunan PLTSa dan bahkan telah menandatangani pembelian listrik yang bakal diproduksi dari PLTSa Solo atau PLTA di TPA Putri Cempo tersebut. “Sehingga Kota Surakarta sudah satu langkah di depan. jadi Pemkot Semarang harus belajar banyak dari Pemkot Solo, untuk mewujudkan prioritas PLTSa tersebut,” tambah Wali Kota Semarang.

Hendrar Prihadi juga menambahkan, dalam nota kesepahaman yang ditandatanganinya dengan Wali Kota Surakarta tersebut, Pemkot Semarang tidak hanya mendorong kerjasama untuk mewujudkan pengembangan PLTSa.

Namun juga menyepakati kerjasama (kolaborasi) kedua daerah dalam memperkuat sektor-sektor strategis lainnya, khususnya di bidang pariwisata bagi kedua daerah yang kini semakin potensial.

Dengan beroperasionalnya Tol Trans Jawa, yang salah satu segmennya menghubungkan Kota Semarang dengan Kota Solo, menjadi penting dalam mendukung industri kepariwisataan Kota Surakarta dan Kota Semarang.

“Adanya jalan tol Semarang-Solo yang dibangun oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo, semakin memudahkan wisatawan untuk mengakses dan menjangkau Semarang dan Surakarta dalam waktu yang lebih singkat, menjadi peluang yang bisa ditangkap bersama,” katanya.

Sehingga harapannya baik Kota Semarang maupun Kota Solo dapat sejalan dalam melakukan promosi pariwisata serta mengembangkan kerjasama dalam memajukan industri pariwisata lainnya.

Apalagi baik Kota Semarang maupun Kota Solo juga sama-sama memiliki infrastruktur bandara internasional. “Sekarang bukan eranya daerah saling berkompetisi, namun kemudahan-kemudahan dan dukungan infrastruktur ini harus dimanfaatkan daerah untuk saling berkolaborasi,” katanya.

Hal ini diamini Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo yang menyambut baik kerja sama antara Pemkot Semarang dengan Pemkot Surakarta dalam mengembangkan potensi dan memperkuat sector strategis ini.

Ia juga sepakat untuk memajukan bangsa ini daerah harus menanggalkan ego sektoral masing- masing. “Antar daerah justru harus saling memperkuat kerja sama, dengan begitu daerah juga akan maju bersama-sama,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement