Senin 21 Jan 2019 05:02 WIB

Wali Kota Depok Bantah Tudingan Tingginya Pengangguran

Idris mengakui, kondisi kenaikan angka pengangguran memang sempat terjadi.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Walikota Depok Mohammad Idris
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Walikota Depok Mohammad Idris

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok Mohammad Idris membantah pernyataan Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Muhammad Hanif Dhakiri. Sebelumnya, Dhakiri menyatakan bahwa Kota Depok merupakan salah satu kota yang tingkat penganggurannya tertinggi di Indonesia.

"Tidak benar, karena sejak 2014 sudah turun angkanya," kata Idris usai mendampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam kegiatan Subuh Keliling di Masjid Baabul Jannah kelurahan Tugu Cimanggis, Depok, Ahad (20/1).

Idris menjelaskan, kondisi kenaikan angka pengangguran memang sempat terjadi di kota Depok yakni 7,2 persen. "Tidak, tidak tertinggi secara nasional, kalau memang sempat naik iya. Tapi sudah turun sejak 2014, dari 7,2 persen dan sekarang 6,6 persen, berarti sudah turun, bagus kan," jelasnya.

Idris sangat menyayangkan pernyataan Dhakiri yang dianggapnya tidak benar dan bisa meresahkan masyarakat. "Saya tegaskan, kalau secara nasional tertinggi tidak benarlah, bisa dicek. Beliau (Menaker) itu kan warga Depok, seharusnya tidak menyatakan itu, saya juga nggak setuju. Coba kita bangun jangan menggunakan isu-isu yang tidak benar, bisa jadi resah nanti masyarakat," tegas dia.

Dhakiri memang sempat menyatakan, Kota Depok merupakan salah satu kota yang tingkat penganggurannya tertinggi. "Pengangguran yang masih banyak itu salah satunya ada di Depok. Ini angkanya masih 6,6 persen. Angkanya ini masih tinggi dari nasional," ujar dia saat menghadiri kegiatan yang digelar DPC Ikatan Wanita Pengusaha (IWAPI) Kota Depok, Jumat (18/1) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement