REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rabithah Alawiyah mengapresiasi dibebaskannya Ustaz Abu Bakar Baasyir dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Rabithah Alawiyah memilih untuk husnudzon (berprasangka baik) atas alasan dibalik pembebasan Ustaz Baasyir.
Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zen bin Umar Sumaith mengatakan, pembebasan Ustaz Abu Bakar harus disyukuri. Beliau sudah sangat sepuh dan sudah menjalani hukuman. Pembebasan beliau jika dilihat dari sisi kemanusiaan sangat baik.
"Apalagi beliau tokoh ulama dan tokoh Muslim, jadi pendekatannya kemanusiaan, saya kira saya mengapresiasi langkah (pembebasan) ini," kata Habib Zen kepada Republika.co.id, Ahad (20/1).
Habib Zen menjelaskan, karena pembebasan Ustaz Abu Bakar tepat di tahun politik, maka opini orang pun berbeda-beda terkait pembebasan itu. Ada yang beropini pemerintah terkesan tidak bermusuhan dengan ulama walau dengan ulama keras.
Ia melanjutkan, ada juga orang yang beropini pembebasan Ustaz Abu Bakar untuk mengambil suara umat Islam di tahun politik. Kalau alasan pembebasan adalah kemanusiaan, mengapa tidak dibebaskan sejak dulu saat Ustaz Abu Bakar sakit.
"Tapi kita husnudzon saja, kita berperasangka baik saja, karena Ustaz Abu Bakar kesehatan sudah berkurang dan sudah sepuh bisa kembali kepada keluarganya, kalau saya melihatnya niat (membebaskan Ustaz Abu Bakar) itu antara makhluk dengan Allah, kita tidak menghukumi sesuatu yang sifatnya batin," jelasnya.
Baca juga:
- Mahendradatta: Pembebasan Ustaz Ba'asyir tak Terkait Pilpres
- BPN Prabowo-Sandi Bersyukur Jokowi Bebaskan Ustaz Ba'asyir
- Ustaz Ba'asyir Bebas, TKN: Bukti Jokowi Cinta Ulama
Habib Zen mengatakan, manusia tidak bisa mengetahui niat manusia lain. Manusia hanya bisa melihat tindakan nyata yang dilakukan manusia lain. Kalau niat manusia melakukan sesuatu hanya diketahui dirinya dan Allah SWT saja.
Menurutnya, orang-orang politik memang punya sudut pandang lain dengan pembebasan Ustaz Abu Bakar. Mereka bertanya-tanya mengapa ustaz dibebaskan tidak pada saat beliau sakit. Malah dibebaskan saat tahun politik.
"Tapi bagi saya pribadi, saya tidak menghukumi hal yang sifatnya batiniah dan tidak kita ketahui, mudah-mudahan niatnya baik (niat membebaskan Ustaz Abu Bakar mudah-mudahan baik, red)," ujarnya.