Sabtu 19 Jan 2019 14:46 WIB

PKB Apresasi Jawaban Kiai Ma’ruf di Debat Capres-Cawapres

cara konkret mengimplementasikan ekonomi umat yaitu melalui program pemberdayaan pesa

Red: EH Ismail
Anggota Litbang DPP PKB, Witjaksono Abadiman
Anggota Litbang DPP PKB, Witjaksono Abadiman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jawaban Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, KH Ma’ruf Amin soal torerisme dalam debat capres, Kamis (17/1), diapresiasi semua kalangan, termasuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PKB menilai pernyataan Ma’ruf sangat komprehensif dan lebih memahami masalah.

Anggota Litbang DPP PKB, Witjaksono Abadiman mengatakan, pendekatan deradikalisasi yang dipaparkan Ma’ruf cukup bagus, salah satunya dengan memperhatikan ekonomi umat dan mengembalikan pemikiran Islam yang damai dan rahmatan lilalamin.

“Apa yang disampaikan Kiai Ma’ruf sepaham dengan pemikiran PKB yaitu ada penekanan pada pemberdayaan umat yang selama ini dijalankan kader-kader PKB,” kata Witjaksono kepada wartawan, Sabtu (19/1).

Menurut Witjaksono, cara konkret mengimplementasikan ekonomi umat yaitu melalui program pemberdayaan pesantren dan pemberdayaan UMKM. “Alasannya, masih banyak umat yang masih kesulitan mendapat uang dapur untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka,” ujar Caleg PKB Dapil Banten 3 ini.

Dengan demikian, mampu mengangkat ekonomi umat dengan tepat sasaran, secara otomatis membantu program deradikalisasi. “Sehingga saudara kita yang terpapar paham terorisme akan lebih memperhatikan kesejahteraan ekonomi,” katanya.

Hasil blusukan di daerah Banten, kata Witjaksono, masih banyak masyarakat yang tidak memiliki akses dan permodalan. Untuk itu, perlu ada pelatihan di akar rumput terutama di desa-desa. “Pelatihan itu bisa masuk ke industri rumahan, misalnya membuat krupuk, bakso dan lain-lain. Dengan pelatihan tersebut bisa mendapat nilai tambah,” ujarnya.

 Sama halnya dengan Kiai Ma’ruf, untuk mengembalikan pemikiran pemikiran para terorisme perlu ada pendekatan humanis. Kata Witjaksono, dalam hal ini PKB mempunyai nilai lebih yaitu bagaimana menyampaikan kepada umat. “Salah satunya mengembalikan pemikiran saudara-saudara kita tentang pemahaman Islam yang cinta damai. Itu dilakukan diacara-acara pengajian, khutbah dan lain-lain. Sehingga hasilnya terukur,” kata dia

 Ia menambahkan, cara lain yaitu dengan merangkul organisasi masyarakat keagamaan, pemerintah daerah, BNPT dan LSM yang konsen terhadap terorisme. “Semua pihak harus duduk bersama, karena terorisme adalah musuh bersama. PKB akan bersama NU tentunya lebih siap untuk menjalankan program deradikalisasi,” tuturnya.

Sebelumnya, dalam debat capres, Kiai Ma’ruf menjelaskan persoalan terorisme harus diberantas sampai keakar-akarnya. Lanjutnya, sebagai ketua MUI, kata Kiai Ma’ruf, pihaknya telah mengeluarkan fatwa soal terorisme.

Kiai Ma’ruf menjelaskan, dalam Al-Quran dinyatakan orang yang melakukan perusakan di bumi harus dihukum dengan berat. Untuk itu upaya pencegahan teririsme harus dilakukan dengan dua cara yaitu mensinergikan antara pencegahan dan penindakan.

“Ke depan, kami lebih mengutamakan pencegahan melalui peta radikalisme untuk menghilangkan atau menekan paham-paham radikal dan intoleran,” kata KMa’ruf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement