Sabtu 19 Jan 2019 00:37 WIB

Pemkot Bandung akan Tambah Koridor Trans Metro

Koridor yang akan dibangun akan menjadi koridor kelima

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
 Penggunaan Kartu Bandung Smart Car pada uji coba penggunaan tiket elektronik bus Trans Metro Bandung (TMB), di halte bus TMB Koridor II, Jl Ahmad Yani, Kota Bandung, Jumat (11/3).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Penggunaan Kartu Bandung Smart Car pada uji coba penggunaan tiket elektronik bus Trans Metro Bandung (TMB), di halte bus TMB Koridor II, Jl Ahmad Yani, Kota Bandung, Jumat (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung berencana menambah koridor transportasi massal Trans Metro Bandung (TMB) pada tahun 2019 ini. Koridor yang akan dibangun akan menjadi koridor kelima setelah empat sebelumnya telah beroperasi.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan penambahan koridor ini akan menjadi rute baru operasi TMB. Pihaknya tengah mengkaji titik mana yang paling membutuhkan beroperasinya TMB.

"Sekarang kan untuk yang TMB baru empat koridor. Nah tahun ini Insya Allah mau ditambah. Rencananya kan ada sembilan koridor. Tahun ini mau dipilih salah satu dari lima yang belum," kata Didi saat dihubungi Republika, Jumat (18/1).

Didi menuturkan rencana ini juga menjadi kelanjutan dari bantuan hibah bus yang diberikan Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu. Sehingga bus-bus tersebut bisa dapat segera dioperasikan.

"Kita kan dapat bantuan hibah 15 bus itu, makanya akan kita coba melayani rute baru supaya bisa beroperasi," ujarnya.

Menurutnya dengan semakin banyaknya armada bus yang beroperasi, masyarakat diharapkan bisa beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi massal. Dengan begitu maka tingkat kemacetan di Kota Bandung dapat berkurang.

Ia mengatakan penambahan koridor TMB ini masih dalam pembahasan. Jika sudah ada titik maka akan dimulai persiapan lelang. Biaya penambahan koridor yang disiapkan juga ia tidak terlalu hafal.

"Inginnya bisa mulai operasi bulan Juli. Karena armada yang 15 juga sudah siap," ucapnya.

Nantinya, kata dia, angkutan kota (angkot) dapat difungsikan menjadi feeder dari tempat tinggal warga menuju bus-bus di jalan besar. Sehingga antar semua transportasi massal bisa saling bersinergi.

"Kalau misalnya jalur utama sudah banyak bus nanti angkot yang nyuplai penumpang ke bis. Angkot dari pemukiman ke shelter jadi mereka melayani juga. Ke depan inginnya polanya seperti itu," tuturnya.

Saat ini Kota Bandung sudah memiliki 4 koridor dengan 40 bus TMB. Sedangkan koridor tambahan masih dalam tahap pengkajian. Sebanyak 15 bus bantuan tersebut dapat beroperasi jika koridornya telah siap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement