REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Bantuan terus berdatangan ke korban dan pengungsi bencana tsunami Selat Sunda di Lampung. Giliran 10 relawan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabinet Gerak Ceria Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bina Husada Palembang berangkat ke Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, daerah terdampak tsunami.
Rombongan relawan dari Palembang tiba di Kantor Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung, pada Kamis (17/01). Kemudian relawan melanjutkan perjalanan menuju daerah terdampak tsunami Selat Sunda di pesisir Selatan Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. Sebanyak 10 relawan tersebut akan memberikan bantuan pelayanan medis kepada penyintas tsunami masih berada di pengungsian.
Perwakilan BEM Stikes Bina Husada Palembang Feno Risman Kurniawan mengatakan, semua relawan yang diterjunkan memiliki basis ilmu kesehatan. Untuk itu setelah tiba akan langsung bergabung bersama relawan ACT untuk menjadi tim medis di Kalianda, Rajabasa dan sekitarnya.
Personil sebanyak 10 orang terdiri dari dua orang pria dan sisanya perempuan. Sesuai jadwal dari kampus, tim akan berada di Posko selama tiga hari. “Ini program kerja dari Kementerian Sospol BEM, Kami siap membantu teman-teman relawan disana,” ujarnya dalam keterangan persnya, Jumat (18/1).
Menurutnya, melihat kondisi daerah terdampak tsunami yang sangat memprihatinkan memotivasi kami untuk terjun langsung. Menyingung keberlanjutan program, ia mengatakan, akan ada program pengiriman relawan lanjutan, namun harus menyesuaikan regulasi dari kampus. Sebelumnya juga sudah mengirim tim relawan ke daerah Banten.
“Harapannya banyak bermanfaat bagi masyarakat, karena mahasiswa bukan hanya mengenyam di bangku kuliah dikelas namun lebih bagaimana merealisasikan dirinya bermanfaat bagi orang banyak baik pendidikan, sosial masyarakat dan lingkungan,” jelasnya.
Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni, menyambut gembira kedatangan 10 relawan medis dari kalangan mahasiswa. Bertambahnya jumlah relawan termasuk relawan medis, dalam memperhatikan daerah terdampak bencana dapat memberikan pelayanan medis kepada penyintas bencana.
Menurut dia, relawan medis dari mahasiswa Stikes Bina Husada Palembang tidak hanya menyumbang dana dan barang, akan tetapi menyempatkan waktu untuk menyambangi korban tsunami dan memberikan pelayanan kesehatan walaupun hanya selama tiga hari.
“Hal ini membutikan pesan kemanusiaan merupakan pesan yang universal melewati batas daerah,” katanya.