Jumat 18 Jan 2019 10:29 WIB

TKN Sebut Prabowo Menyederhanakan Persoalan Terorisme

Prabowo menyederhanakan persoalan terorisme sebagai masalah ekonomi.

Rep: Ali Mansur, Amri Amrullah/ Red: Ratna Puspita
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berjalan bersama capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Foto: Antara/Setneg-Agus Suparto
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berjalan bersama capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengatakan pernyataan calon presiden nomor urut 01, Prabowo Subianto, menunjukan ketidakpahaman mengenai akar masalah munculnya terorisme. Ia menilai Prabowo menyederhanakan persoalan terorisme sebagai masalah ekonomi.

"Walaupun mengklaim bahwa Prabowo berpengalaman, tetapi Prabowo salah besar kalau mengatakan teroris dikirim dari negara lain serta menyederhanakan masalah terorisme sebagai persoalan ekonomi," ungkap Ace dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (18/1).

Menurut Ace, jawaban tersebut membuat Prabowo kalah telak untuk perdebatan soal isu terorisme. Ace pun menilai debat pilpres perdana telah menambah poin bagi Jokowi-Ma’ruf. 

photo
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno menjawab pertanyaan saat Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). (ANTARA)

Ia berpendapat, jawaban dari calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin sangat tajam dan mengena. Menurut Ace, berbeda dengan Prabowo, sikap Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin tegas, bahwa terorisme adalah kejahatan sehingga harus diberantas ke akar-akarnya. 

Bahkan, MUI memfatwakan bahwa terorisme bukan jihad. Terorisme adalah perbuatan kerusakan. "Terorisme harus dicegah melalui contra-terorisme dan pendekatan deradikalisasi tanpa harus melanggar HAM melalui kerjasama juga dengan ormas," ungkapnya.

Tidak hanya itu, menurut Ace, Kiai Ma’ruf Amin bicara konkret dan memahami teori terorisme. Kiai Ma’ruf menjabarkan mengenai dua pendekatan deradikalisasi terhadap mereka yang sudah terpapar terorisme.

photo
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin saat debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Jakarta, Kamis (17/1). (Republika)

Pertama, jika karena faktor ekonomi maka pendekatannya adalah pemberian lapangan kerja agar para teroris mendapatkan pekerjaan dan nafkah yg layak. Kedua, jika penyebabnya adalah paham agama yang menyimpang maka negara wajib membawanya ke jalan yang lurus.

"Ini menunjukan bahwa KH Ma’ruf Amin menguasai masalah dan juga tangkas menjawab isu hukum dan terorisme. Banyak pihak yang mengunder estimate KH Ma’ruf Amin dalam debat tapi semalam justru dengan ketenangan dan jawabannya yang sistimatis KH Ma’ruf Amin jadi bintang," kata dia. 

Selain itu KH. Ma’ruf Amin dengan sengaja memberikan ruang yg lebih luas kepada Joko Widodo untuk menjawab karena  Presiden adalah single chief of executive, pemegang kendali pemerintahan tertinggi menurut  konstitusi. "Jadi Pak Jokowi yg perlu lebih banyak menyampaikan visi misi dan juga pandangannya terkait tema debat," tutupnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement