Kamis 17 Jan 2019 10:27 WIB

Prabowo dan Jokowi Disebut Sepakat tidak Ungkit Masa Lalu

Keduanya sepakat berbicara apa yang akan dilakukan untuk perbaikan bangsa Indonesia.

Ledia Hanifa
Foto: Republika/Agung Supri
Ledia Hanifa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ledia Hanifa, mengatakan Prabowo-Sandi sepakat tidak akan mengungkit persoalan masa lalu dalam debat publik perdana calon presiden-calon wakil presiden pada Kamis (17/1). Politisi PKS itu pun mengatakan BPN sudah berbicara dengan TKN Jokowi-Ma'ruf agar persoalan masa lalu tidak dibahas.

''Keduanya (BPN dan TKN) menyepakatinya. Kita sepakat untuk tidak saling mengangkat persoalan yang sebenarnya sudah disepakati pembahasannya ke depan,'' kata Ledia di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Rabu (16/1) malam. ''Kami sepakat tidak akan berbicara hal-hal masa lalu yang diungkit-ungkit kembali.''

Ledia mengatakan pihaknya sepakat berbicara terkait apa yang akan dilakukan kedepan untuk perbaikan bangsa Indonesia. Dia mengatakan sebenarnya Prabowo-Sandi bisa saja membicarakan terkait apa saja yang sudah dilakukan Jokowi selama ini. Dan, pihaknya telah memiliki catatan kritis terkait hal tersebut.

Ledia mencontohkan internal BPN Prabowo-Sandi sudah membahas misalnya bagaimana langkah pemerintah dalam penanganan korban terorisme. Namun, hal-hal masa lalu disepakati untuk tidak perlu diungkit-ungkit.

''Kami sepakat berbicara kedepan akan melakukan apa saja,'' katanya.

Selain itu, dia mengatakan Prabowo-Sandi telah berdiskusi dengan rinci terkait persiapan debat capres bersama tim hukum dan juru debat BPN Prabowo-Sandi. Dia juga mengatakan ada laporan dari tim teknis BPN Prabowo-Sandi terkait banyak hal dan sudah dibicarakan serta dipersiapkan untuk debat perdana tersebut.

"Jadi alhamdulillah kami sudah mempersiapkan sejak lama, bahan-bahan sudah mulai dengan masukan dari beberapa hari yang lalu kepada Prabowo-Sandi, sehingga kami juga sudah melakukan persiapan teknis," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement