REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin mengaku tetap akan mengenakan pakaian ciri khasnya dalam perhelatan debat perdana nanti. Kiai Ma'ruf mengatakan, dirinya akan setia mengenakan kain sarung pada bagian bawah dan baju pada bagian atasnya.
"Ya saya saya pasti pakai kain lah, kalau bajunya nanti kita sepakati pakai bajunya apa tapi kalau bawahnya pasti sarung, nah motifnya apa rahasia," kata Ma'ruf Amin di Jakarta, Rabu (16/1).
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Hasto Kristiyanto mengatakan, pasangan calon Jokowi-Ma'ruf akan mengenakan pakaian berlandaskan rakyat. Dia mengatakan, keduanya akan mengenakan dresscode yang tidak merubah visi misi dan tidak mengubah penampilan.
Menurut Hasto, dresscode harus mencerminkan karakter diri sehingga muncul aura karena karakter yang dibangun. Sekretsris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, karakter itu dibangun dari pemikiran, bicara yang positif yang menghasilkan tindakan positif yang berujung pada kebiasaan positif sehingga menghasilka kultur kepemimpinan.
"Jadi Pak Jokowi-Ma'ruf akan menampilkan konsistensi sebagai seorang pemimpin yang dari bawah sehingga bajunya itu dresscode rakyat, bukan dresscode yang mahal mahal dari luar bukan seperti itu," kata Hasto.
Sebelumnya, Ma'ruf Amin mengaku akan tetap mengenakan sarung sesuai dengan ciri khas dirinya berpakaian, saat menjalani proses debat capres dan cawapres. Pengenaan sarung telah dilakukan Ma'ruf bahkan sebelum dirinya ditetapkan sebagai pendamping Jokowi.
Sementara, debat perdana kandidat calon presiden dan calon wakil presiden yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) rencananya akan dilakukan pada 17 Januari nanti. Topik pertama dalam debat tersebut adalah berkaitan dengan Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM) Korupsi dan Terorisme.