REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang debat perdana bagi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan berlangsung pada tanggal 17 Januari 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus melakukan berbagai persiapan. Khususnya bagi para tamu undangan.
Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, total ada 500 undangan yang telah dipersiapkan oleh KPU. Dengan rincian, 100 undangan untuk paslon nomor urut 01, 100 undangan untuk paslon nomor urut 02, dan 300 tamu undangan KPU.
"Nah, 300 undangan KPU itu kita undang tokoh-tokoh masyarakat dengan berbagai latar belakang yang relevan dengan tema debat, yaitu Hukum, HAM, Korupsi, dan terorisme," ujarnya kepada wartawan di kantor KPU, Menteng, Jakarta, Senin (14/1).
Wahyu menjelaskan lebih jauh, di antara tamu undangan itu nantinya juga hadir akademisi, budayawan, pengamat, LSM, dan termasuk juga tokoh-tokoh bangsa. Seperti presiden RI ke-3, presiden RI ke-5, presiden RI ke-6, dan para mantan wakil presiden RI. "Dalam hal ini Try Sutrisno, dan Hamzah Has," imbuhnya.
Namun, Wahyu menegaskan, pihak perwakilan dari KPK maupun Komnas HAM dari panelis tidak akan hadir dalam debat capres-cawapres pertama tersebut. "Tidak datang, karena permintaan beliau sendiri," paparnya.
Selain itu, ia menambahkan, segala persiapan, seperti teknis dan termasuk pertanyaan untuk debat sudah lancar. Hasil evaluasi dari pelaksanaan gladi kotor debat pada tanggal 11 Januari 2019 lalu pun tidak menemukan kendala yang berarti.
"Secara teknis dapat kami sampaikan bahwa persiapan debat pertama lancar, tidak ada kendala yang berarti. Kami kuga terus berkoordinasi dengan para pihak, baik TV penyelenggara, TKN, BPN, pihak hotel, dan pihak keamanan, kami siap melaksanakan debat pertama," tegas Wahyu.