Selasa 15 Jan 2019 04:00 WIB

Sekolah Berharap Server PPDB Lebih Baik

Tahun lalu, peladen PPDB tidak bekerja maksimal sehingga mengacaukan pendaftaran.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolanda
Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB). Tahun ini, PPDB dilakukan sesuai zonasi atau wilayah tinggal siswa.
Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB). Tahun ini, PPDB dilakukan sesuai zonasi atau wilayah tinggal siswa.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Jaringan server menjadi salah satu catatan dalam sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2018/2019 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Humas SMAN 10 Tangsel, Santoso mengatakan, pada tahun lalu banyak orang tua yang protes akibat server PPDB tak berkerja maksimal.

"Kalau kemarin ada beberapa kesalahan yang kaitannya dengan server. Di situlah yang bikin kita tidak paham," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (14/1).

Akibat terjadi kesalahan server, lanjut dia, kuota sekolahnya menjadi bertambah. Karena itu, banyak siswa yang seharusnya tidak diterima menjadi diterima. Padahal, pihaknya mengaku telah bekerja sesuai mekanisme yang ada.

Menurut Santoso, kesalahan server itu membuat banyak orang tua protes. Alhasil, suasanya menjadi tak kondusif.

"Jadi orang yang aturan nggak diterima menjadi diterima semua. Jadi ramai, khususnya di SMAN 10," ucap dia.

Ia menyebutkan, jika sudah terjadi kesalahan server, pihak sekolah tidak bisa melakukan perbaikan. Pasalnya, server diatur dari dinas pendidikan Provinsi Banten.

"SDM itu tidak ada masalah. Tapi server-nya saja yang kadang kacau. Kalau sudah server-nya tak berkerja baik, hal itu sudah tak bisa lagi diatasi oleh pihak sekolah. Harus langsung ke provinsi," kata dia.

Ihwal tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang akan diberi peran untuk mengidentifikasi calon siswa dalam PPDB berbasis zonasi tahun ajaran 2019/2020, Santoso mengaku belum mendapat sosialisasi. "Itu belum ada sosialisasi. Selama ini kita hanya menunggu pusat saja," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement