Senin 14 Jan 2019 19:40 WIB

Alasan Ikatan Dai Aceh Tetap Inginkan Tes Baca Alquran

Kedua kubu dinilai terlihat menganggap diri paling Islami.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
Capres-cawapres 2019.
Foto: Dok Republika.co.id
Capres-cawapres 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Dai Aceh Tengku Marsyuddin Ishak mengungkapkan, tes baca Alquran dibutuhkan untuk menjaga hubungan antara masyarakat dan kesatuan negara. Dia mengaku melihat saat ini hubungan ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam sedang terkoyak.

"Kita ketahui bersama politik identitas sedang dijalankan. Sadar ataupun tidak, setuju ataupun tidak, ini sedang dilakukan," katanya saat mengunjungi posko pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, cemara di Jakarta Pusat pada Senin (14/1).

Sebagai masyrakat arus bawah, Marsyuddin mengatakan, tengah melihat bagaimana ukhuwah islamiyah yang sudah bobrok di lapangan. Dia mengungkapkan, ini terlihat dari masing-masing kubu yang mengganggap diri paling islami.

Bahkan, dia mengaku mendengar ada yang mengatakan masyarakat akan masuk surga jika memilih pasangan calon tertentu. Sebaliknya, dia juga mengaku mendengar jika masyarakat akan masuk negara jika mencoblos salah satu pasangan tertentu.

Dia mengatakan, perpecahan yang terjadi dan berkembang di masyarakat itu membuat mereka kesusahan hingga saling bertikai. Dia mengungkapkan, ini sebabnya muncul inisiatif oleh IDA untuk menguji kemampuan membaca Alquran kedua paslon berkontestasi.

"Mungkin dari Aceh inilah yang bisa kami beri untuk saat ini, untuk Indonesia dan untuk meredam pertikaian, saling klaim, saling mengkafirkan dan insya Allah kami mendapatkan banyak dukungan dari Aceh maupun luar Aceh," katanya.

Sebelumnya, dalam konferensi pers di Banda Aceh pada 29 Desember 2018, IDA mengumumkan untuk mengundang kedua capres-cawapres untuk mengikuti tes baca Alquran di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh pada 15 Januari 2019. Namun, IDA mengatakan, waktu pelaksanaan bisa bergeser tergantung dari kesanggupan masing-masing pasangan calon.

"Kita tidak akan mengktirisi, kita tidak akan melakukan rekomendasi tapi apapun hasilnya kita akan publish dan kritisi dan segala macam itu ada di masyarakat," katanya.

IDA berencana mengunjungi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Majelis Ulama Indoensia (MUI) usai mengunjungi tim sukses kedua paslon. Kunjungan ke KPU dilakukan guna berkonsultasi terkait wacana tes baca Alquran tersebut. Sedangkan bertamu ke MUI diambil untuk berdiskusi terkait rekomenasi surat yang harus dibacakan kedua paslon.

"Kami memang belum menemui KPU tapi sempat ada beberapa statemen jika kedua pasangan calon setuju silahkan dilaksanakan sehingga kami melihat ini sebagai lampu hijau," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement