Senin 14 Jan 2019 15:28 WIB

TKN: Jokowi tak Perlu Mentor Jelang Debat Pilpres

Soal-soal dalam debat bukan seperti soal dalam ujian sekolah.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ratna Puspita
Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq usai menjalani pemanggilan Bawaslu,  di Kantor Bawaslu,  Thamrin,  Jakarta Pusat,  Senin (12/3). Pihak Bawaslu melalukan klarifikasi kepada Perindo terkait iklan kampanye partai tersebut yang dianggap mencuri start.
Foto: Republika/Dian Erika Nugraheny
Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq usai menjalani pemanggilan Bawaslu, di Kantor Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (12/3). Pihak Bawaslu melalukan klarifikasi kepada Perindo terkait iklan kampanye partai tersebut yang dianggap mencuri start.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ahmad Rofiq, mengatakan Jokowi tidak memerlukan mentor untuk membantunya menjawab pertanyaan-pertanyaan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam debat pemilihan presiden (Pilpres). Sebab, ia mengatakan, Jokowi merupakan pejawat presiden atau calon yang masih menjawab sehingga memahami persoalan.

Debat yang pertama, yakni antara capres dan cawapres, akan digelar pada Kamis (17/1) di Hotel Bidakara, Jakarta. Sesi debat kali itu mengangkat tema tentang hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.

"Pak Jokowi bersama seluruh partai pendukung dan relawan sudah cukup dalam menjalankan pemenangan ke depan. Jadi tidak perlu lagi mentor-mentoran," kata Ahmad, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id

Sekjen DPP Partai Perindo ini mengatakan, soal-soal dalam debat bukan seperti soal dalam ujian sekolah. Karena itu, menurutnya, KPU hanya memberikan urutan, tatacara, dan kisi-kisi tema debat.

Dengan demikian, ia mengatakan semua bisa berkembang dengan maksimal, karena yang diberikan KPU hanya berupa kisi-kisi umum. "Pak Jokowi tidak ada persiapan khusus, karena beliau ini sedang memimpin. Jadi pada dasarnya debat akan mengalir saja," tambahnya. 

Ahmad menegaskan hal yang paling penting selama kepemimpinan Jokowi adalah tidak ada toleransi terhadap korupsi. Menurutnya, Jokowi tidak melindungi koruptor. Bahkan, siapapun yang melakukan korupsi harus ditindak tegas.  

Sementara itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melibatkan dua mantan petinggi KPK sebagai mentor pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut dalam mempersiapkan debat pertama Pilpres. Kedua mantan pimpinan KPK itu adalah Bambang Widjojanto (BW) dan Busyro Muqoddas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement