Senin 14 Jan 2019 13:58 WIB

Dampak Puting Beliung Meluas ke Daerah-Daerah

Korban bencana puting beliung membutuhkan bantuan makanan, obat, dan material.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan, Riga Nurul Iman/ Red: Elba Damhuri
Sejumlah rumah rusak terkena angin puting beliung, di Perumahan Rancaekek Permai, Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Ahad (13/1).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sejumlah rumah rusak terkena angin puting beliung, di Perumahan Rancaekek Permai, Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Ahad (13/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengungkapkan, jumlah rumah rusak akibat puting beliung pada Jumat (11/1) lalu bertambah. Dari awalnya sebanyak 640 rumah rusak ringan dan berat menjadi 738 rumah di tiga desa, yaitu Desa Jelegong, Desa Bojong Loa, dan Kelurahan Rancaekek Kencana.

"Kita terus melakukan pendataan akurat (rumah rusak) soalnya masih fluktuatif. Awalnya 640 rumah setelah didata ulang menjadi 738 rumah di tiga desa yang rusak ringan dan berat," ujar Kepala BPBD Kabupaten Bandung Achmad Djohara saat ditemui di Perumahan Rancaekek Permai Dua, Ahad (13/1).

Ia menambahkan, jumlah warga yang terdampak sebanyak 753 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 2.567 jiwa. Sebanyak 80 orang mengungsi di Masjid al-Ikhlas dan al-Muhajirin. Sementara warga yang mengungsi di tempat lain belum terdata oleh BPBD.

"Yang pertama fokus kepada pengungsi, mereka tidak punya uang untuk rehab bangunan. Itu yang harus difokuskan. Ada juha rumahnya rusak tapi tak mau mengungsi dan mereka tak ada uang buat rehab," katanya.

Bencana angin puting beliung tersebut terjadi mulai Jumat (11/1) sore. Angin puting beliung ini terjadi beriringan dengan tingginya curah hujan disertai angin kencang di kawasan tersebut. Lokasi yang terdampak adalah sejumlah kampung dan perumahan di Kecamatan Rancaekek.

Sejumlah warga korban angin puting beliung, Jumat (11/1) lalu, di Perumahan Rancaekek Permai Dua, Desa Jelegong, berharap bantuan yang datang kepada mereka berupa bahan bangunan. Sebab, rumah-rumah mereka mengalami kerusakan ringan hingga berat akibat bencana tersebut.

Berdasarkan pantauan, sebagian warga mulai membersihkan puing-puing material bangunan rumah yang rusak. Mereka dibantu oleh relawan yang berasal dari organisasi masyarakat dan TNI serta aparat kepolisian.

Salah seorang korban yang rumahnya rusak, Iyus (49) warga di Blok B 24 mengatakan, rumah miliknya rusak parah sehingga tidak bisa ditempati. Bahkan, sejak kejadian tersebut ia beserta keluarganya mengungsi ke rumah milik tetangganya.

"Kemarin Sabtu (12/1) malam hujan, airnya masuk ke dalam rumah. Sebab, atap rumah rusak dan terbuka," ujarnya saat ditemui di lokasi, Ahad (13/1).

Saat ini, ia mengaku dibantu saudaranya membersihkan puing-puing material bangunan yang rusak. "Semuanya hampir hancur. Mau dilanjut diperbaiki, tak ada dana."

Ia berharap pemerintah memberikan bantuan dana untuk perbaikan rumah miliknya.

Ibu Jumadi (48) mengungkapkan, akibat angin puting beliung bagian belakang rumahnya rusak parah termasuk gentengnya. Selain itu, kanopi di bagian depan rusak tidak tersisa sama sekali.

Saat ini, keluarga dan saudaranya tengah memperbaiki rumah dan membersihkan puing-puing sisa material bangunan yang rusak. Ia pun berharap pemerintah bisa membantu material bangunan untuk para korban.

Terkait dengan keinginan para korban yang berharap diberikan bantuan bahan bangunan, Kepala BPBD Kabupaten Bandung Achmad Djohara mengatakan, pihaknya belum bisa memfasilitasi keinginan warga. Sebab, perumahan yang terkena dampak kewenangannya masih dipegang oleh pengembang.

"Kalau dilihat, perumahan itu masih tanggung jawab pengembang. Kalau di permukiman (bantuan) itu bisa," ungkapnya.

Achmad Djohara yang akrab disapa Adjo ini mengungkapkan, apabila status kebencanaan berubah dari siaga darurat menjadi tanggap darurat maka dana bantuan bisa cair.

Ia menuturkan, Selasa (15/1) mendatang, pihaknya akan menggelar rapat membahas tentang status kebencanaan dalam bencana angin puting beliung. Dirinya pun mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan siaga terhadap kondisi cuaca yang ekstrem saat ini.

"Sekarang siaga darurat tapi kalau didorong tanggap darurat syarat pokoknya harus terpenuhi baik dari pengungsi yang ada dan skala bencananya seperti apa," katanya.

Adjo menambahkan, kejadian angin puting beliung di Rancaekek telah menelan korban tujuh orang yang mengalami luka ringan dan satu orang yang luka berat. "Tujuh orang sudah balik ke rumah masing-masing. Satu orang luka berat dirawat di RS AMC dan dirujuk ke RSHS karena luka di kepala akibat tertimpa genteng," katanya.

Sementara itu, relawan BPBD Jawa Barat, G Sutiawan, dari Petakalagrage mengungkapkan, sebagian anak-anak yang memilih mengungsi di masjid mendapatkan penyembuhan trauma psikis dari polwan Polres Bandung. Sementara, orang tua mereka membersihkan puing-puing material rumah yang rusak.

"Relawan hadir dibantu TNI untuk bersih-bersih puing-puing material bangunan yang rusak. Dapur umum juga disiapkan untuk warga terdampak," kata Sutiawan.

Ia mengatakan, 90 persen pekerjaan dilakukan oleh relawan untuk membantu warga terdampak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement