Jumat 11 Jan 2019 18:05 WIB

Pemkot Bekasi Relokasi PKL di Kawasan Stadion

PKL dipindahkan ke Wisata Kuliner dan Hutan Kota Patriot Candrabhaga.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga melakukan aktivitas olahraga joging di area Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (10/1).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Warga melakukan aktivitas olahraga joging di area Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  BEKASI -- Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Stadion Patriot Candrabhaga, direlokasi oleh Pemerintah Kota Bekasi. Alasan relokasi itu lantaran para PKL dianggap membuat pemandangan tempat umum menjadi kumuh dan menganggu pengendara.

Kepala Unit Pengelola Teknis Daerah GOR Kota Bekasi, Endang Tohari mengatakan, mayoritas PKL berprofesi sebagai penjaja makanan. Seperti misalnya bakso, sate, ketroprak, serta berbagai makanan ringan lainnya.

Menurut Endang keberadaan mereka yang memadati tepi jalan kawasan stadion kurang layak dan membuat kemacetan. “Karena itu, Pemkot Bekasi mencoba melakukan penataan dengan merelokasi pedagang ke tempat yang baru,” kata Endang di Bekasi, Kamis (10/1).

Ia mengatakan, tempat relokasi itu tak terletak jauh dari tempat semula. Namun, tempat yang disediakan bagi para PKL tersebut dinilai cukup menampung dan tetap akan ramai dikunjungi pembeli. Tempat tersebut dinamakan sebagai Wisata Kuliner dan Hutan Kota Patriot Candrabhaga.

Lebih lanjut, ujar Endang, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak ketiga sebagai pengelola tempat para PKL. Kerja sama tersebut telah diteken pada tanggal 22 November 2018 lalu. Adapun peresmian kawasan PKL itu direncanakan akan dilakukan pada Ahad, (20/1) mendatang.

Kepala Pengelola Wisata Kuliner dan Hutan Kota Patriot Candrabhaga, Budy Aryanto mengatakan, PKL saat ini dapat tetap berjualan di kawasan baru tanpa menganggu pengendara dan mengotori lingkungan.

"Pedagang tidak ada yang menolak di pindah. Mereka bisa berjualan di tempat yang disediakan dan estetika lingkungan juga terjaga," kata dia.

Sedangkan dari sisi biaya sewa, Budy mengatakan harga sewa ditentukan dengan cara musyawarah. Selain itu, harga sewa dilihat dari segi penggunaan listrik dari kios yang di sewa. Oleh sebab itu, setiap pedagang dibebankan biaya yang berbeda.

"Kita berharap masyarakat bisa memanfaatkan ini juga menambah PAD (pendapatan asli daerah) Kota Bekasi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement