Kamis 10 Jan 2019 16:01 WIB

Ketua KPK: Petugas KPK akan Dilengkapi Senjata

Ini sebagai tindaklanjut atas berbagai teror yang menimpa petinggi KPK.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Ratna Puspita
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo.
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengatakan lembaga antirasuah itu sedang mempelajari kemungkinan memberikan senjata tertentu kepada petugas KPK. Hal ini sebagai tindaklanjut atas berbagai teror yang menimpa petinggi KPK akhir-akhir ini. 

Menurut Agus, sejumlah langkah perbaikan keamanan KPK sudah mengalami peningkatan. Kemudian, dalam proses penyelidikan dan penyidikan pun standar keamanan juga harus ditingkatkan. 

"Waktu kasus Saudara Novel Baswedan itu kami langsung ada langkah-langkah pengamanan. Kami sedang mengevaluasi misalkan nanti ada petugas KPK akan dilengkapi dengan senjata tertentu. Nanti akan kami bicarakan dalam hari-hari ini," ujar Agus kepada wartawan usai menghadiri rapat koordinasi debat capres-cawapres Pemilu 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (10/1).

Sementara itu, terkait kasus teror bom yang baru saja terjadi, Agus tidak ingin berspekulasi. KPK masih menunggu fakta dan alat bukti yang jelas dalam kasus ini. 

"Ya kami tidak bisa berprasangka berpraduga dulu Sebelum menemukan fakta dan alat bukti yang jelas terhadap kasus ini," kata Agus. 

Kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif diserang pada Rabu (9/1) dini hari. Orang tak dikenal menaruh sebuah tas warna hitam diduga berisi bom rakitan jenis high explosive di gerbang rumah Agus yang berada di Bekasi, Jawa Barat.

Sementara di kediaman Syarif ditemukan bom molotov. Dari rekaman CCTV di kediaman Syarif, terlihat adanya orang mencurigakan yang melakukan aktivitas di depan rumah Wakil Ketua KPK itu pada Rabu dini hari tadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement