Kamis 10 Jan 2019 10:52 WIB

Siswa Garut Diajak Siaga Bencana

Disdik Garut telah menyiapkan kurikulum Sekolah Siaga Bencana.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Gita Amanda
Petugas PMI menggunakan kendaraan Haglund melintasi medan berlumpur di lokasi bencana banjir bandang aliran Sungai Cimanuk di Kampung Cimacan, Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (23/9).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Petugas PMI menggunakan kendaraan Haglund melintasi medan berlumpur di lokasi bencana banjir bandang aliran Sungai Cimanuk di Kampung Cimacan, Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah menyiapkan kurikulum Sekolah Siaga Bencana. Hal ini dilakukan untuk memberikan tingkat kesadaran dan pemahaman terhadap ancaman bahaya bencana kepada siswa sekolah mulai tingkat TK, SD dan SMP.

Kepala Disdik Kabupaten Garut, Totong mengatakan, Garut merupakan salah satu wilayah rawan bencana. Sehingga, kurikulum Sekolah Siaga Bencana merupakan hal yang perlu untuk dipersiapkan.

“Kabupaten Garut merupakan daerah yang memiliki berbagai ancaman bencana alam seperti gempa bumi, banjir, longsor, angin puting beliung, bahkan di pesisir pantai memiliki ancaman bencana tsunami. Program kurikulum Sekolah Siaga Bencana penting diterapkan di setiap sekolah agar siswa mengetahui tentang kebencanaan, termasuk ada materi tentang mengantisipasi bencana agar tingkat risiko bencana dapat diminimalisir,” kata Totong, Rabu (9/1) lalu.

Nantinya, lanjut dia, kurikulum tersebut diharapkan dapat membangun kesiapsiagaan murid dalam menghadapi kebencanaan. Ia menyampaikan, kurikulum kebencanaan itu akan diterapkan pada sistem pembelajaran ekstrakurikuler di sekolah, seperti Pramuka, PMI, Paskibra atau kegiatan sekolah lainnya sehingga tidak membutuhkan waktu tambahan belajar di sekolah.

Pematerinya, kata dia, akan mendatangkan langsung dari orang yang berkompeten di bidang kebencanaan, seperti dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), maupun Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Garut.

"Nanti akan koordinasi dengan BPBD, atau Tagana yang mengetahui tentang materi kebencanaan, nanti salah satu materinya itu bagaimana awal antisipasi ketika ada bencana, apa yang harus dilakukan oleh sekolah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement