Rabu 09 Jan 2019 19:57 WIB

Kesaksian Tetangga Laode Saat Teror Bom Molotov Terjadi

Rumah dua pimpinan KPK hari ini mendapatkan teror bom.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andri Saubani
Pelemparan Molotov Rumah Laode. Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif pascapelemparan bom molotov di Kalibata, Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Pelemparan Molotov Rumah Laode. Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif pascapelemparan bom molotov di Kalibata, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif, di wilayah Kalibata, Jakarta Selatan pada hari ini diteror bom molotov. Tetangga Laode, Suwarni (59) mengaku mendengar suara botol kaca yang pecah dari luar rumahnya, pada sekitar pukul 01.00 WIB, Rabu (9/1) dini hari.

Saat mendengar suara itu, Suwarni sudah bangun untuk mempersiapkan dagangan kuenya di rumah yang berada di seberang kediaman Laode. "Dengar kayak pecahan kaca antara jam setengah 1 sampai 1 malam. Saya sudah bangun karena untuk persiapan jualan kue," ujar dia di depan rumah Laode, Rabu (9/1).

Setelah itu, dari dalam rumah, Suwarni mendengar kerasnya suara motor di luar yang seolah melaju kencang. Namun ia tidak ke luar untuk mengecek karena menganggap itu suara motor yang biasa sedang melintas.

"Pikir saya sih biasa karena kan pasti ada saja kan yang lewat," ucap dia.

Suwarni seorang pedagang kue yang biasa berjualan tepat di depan rumah Laode. Saban pagi pada sekitar pukul 05.00 WIB ia sudah mulai berjualan. Di saat bersamaan, sopir Laode juga sudah datang dan posisinya masih berada di luar pagar rumah.

"Saya lihat sopir datang naik motor. Pas sopir datang ada teriakan dari dalam. 'Ada apa Pak Bambang?' 'Ada bom molotov'," kata Suwarni menceritakan percakapan singkat antara ia dan sopir Laode yang diketahui bernama Bambang itu.

Saat itu Suwarni juga mengaku melihat cahaya api seperti senter dari botol kaca bersumbu di sudut pojok garasi rumah Laode. Tidak lama kemudian, lanjut Suwarni, Laode dan istrinya ke luar dari dalam untuk melihat kondisi yang terjadi di garasinya.

"Bom di situ terus sampai 6.30 WIB. Itu sudah cerah juga," papar dia. Suwarni mengatakan bahwa polisi mulai datang pada sekitar pukul 07.00 pagi WIB. Dan pada 07.30 WIB suasana sekitar kediaman Laode sudah ramai.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan teror di kediaman dua pimpinan, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif tak menyurutkan upaya KPK dalam memberantas korupsi. Seluruh pegawai, dan pimpinan KPK, termasuk Agus dan Syarif tetap bekerja seperti biasanya.

"Iya, tetap menjalankan kegiatan sesuai dengan tugas masing-masing," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah dalam pesan singkatnya, Rabu (9/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement