Kamis 10 Jan 2019 03:30 WIB

Wali Kota Bogor Tegaskan Netral di Pilpres

Bima jelaskan soal makna satu jari saat menerima kunjungan Kiai Ma'ruf.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) memberikan pengarahan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kerja Pemerintah Kota Bogor di bawah kolong jembatan Jalak Harupat, Kelurahan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (7/1/2019).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) memberikan pengarahan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kerja Pemerintah Kota Bogor di bawah kolong jembatan Jalak Harupat, Kelurahan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (7/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Wali Kota Bima Arya menegaskan, dirinya bersikap netral pada kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Dia juga menjelaskan makna acungan satu jari yang pernah dilakukannya saat menerima kunjungan cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu.

Menurut dia, hal itu hanya bagian dari sikap keramah-tamahannya dalam menyambut tamu. “Saya kan sudah pernah sampaikan bahwa Kiai Ma'ruf itu adalah tamu mulia. Kepada Ketua MUI Kota Bogor saja saya hormat, apalagi dengan mantan Ketua MUI pusat seperti Pak Kiai Ma'ruf,” kata Bima lewat pesan singkat kepada Republika.co.id, Rabu (9/1) pagi.

Menurut dia, saat ini dirinya hanya ingin fokus menjalankan tugas sebagai pemimpin daerah dan menjaga kebersamaan ke semua pihak. Jika ada orang yang memaknai acungan jari satu tersebut sebagai bentuk dukungan, kata dia, hal itu di luar kewenangannya. Dia menyebut, setiap orang bisa menafsirkan apapun dari tindakannya.

Namun begitu, dia menegaskan, dirinya tidak ada maksud untuk mendukung siapapun dalam Pilpres dalam kunjungan yang dilakukan Cawapres Ma'ruf Amin. Bima juga menjelaskan, dirinya menghargai berbagai komentar para elite politik dari dua kubu ataupun masyarakat yang menilai tindakannya yang mengacungkan satu jari.

“Kepada Sekjen PAN saya juga sudah sampaikan bahwa sebagai wali kota saya tidak akan mengambil langkah dukungan berbentuk kampanye kepada pasangan Prabowo-Sandi. Pun kepada kubu sebelah, juga berlaku demikian,” kata dia.

Sebelumnya diketahui, Sekjen PAN Eddy Soeparno menyatakan, dirinya senantiasa berbaik sangka dalam menerima dan mencerna berita dan kabar tentang kadernya yang diberitakan tidak sejalan dengan keputusan partai.

“Saya yakin Pak Bima adalah salah seorang kader PAN yang taat dan setia pada instruksi partai. Apa yang disampaikannya ke media saya tangkap sebagai upaya sungguh-sungguh dalam menyambut tamu, memuliakan tamu di kotanya,” kata Eddy.

Perlu diketahui, Bima Arya Sugiarto merupakan kader PAN yang terpilih kembali memimpin Kota Bogor bersama Dedie Rachim dengan mengantongi suara 44,61 persen. Sementara diketahui, PAN merupakan salah satu partai pengusung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement